Search

Ini Kalimat Terakhir Anthonius, Petugas Airnav yang Meninggal Saat Gempa Palu

Menurut sang pilot, kalimat terakhir yang diucapkan oleh Anthonius adalah:

"Batik 6231 runway 33 ready to take off."

Mendengar instruksi tersebut, sang pilot lantas menebangkan pesawatnya. Tak lama, gempa terjadi dan landasan rusak. Jika terlambat beberapa detik saja, maka pesawat itu akan rusak dan mengancam keselamatan penumpang.

Kisah Anthonius tak hanya menjadi bahan perbincangan dalam negeri. Aksi berani yang berujung maut itu disorot oleh media luar.

Situs CNN misalnya, yang memuat kisah Anthonius dalam artikel bertajuk "Indonesia salutes air traffic controller who gave his life for others".

Pria yang masih berusia 21 tahun itu segera dievakusi usai tubuhnya jatuh ke tanah. Saat diselamatkan, kondisi pria itu masih bernyawa.

Sementara itu, situs berita Australia ABC.net mengutip pernyataan dari juru bicara badan navigasi udara Indonesia atau Airnav, Yohannes Sirait yang menyatakan bahwa Anthonius telah merelakan nyawanya demi menyelamatkan ratusan orang yang ada di dalam pesawat.

"Anthonius telah memantau lepas landasnya pesawat. Jika ia meninggalkan pos-nya sebelum pesawat lepas landas, maka saya tidak tahu bagaimana nasib ratusan orang di dalam armada itu," ujar Yohannes Sirait, seperti dimuat dalam artikel berjudul "Indonesian earthquake: Air traffic controller dies ensuring flight gets off the ground".

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NcqCuj

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Kalimat Terakhir Anthonius, Petugas Airnav yang Meninggal Saat Gempa Palu"

Post a Comment

Powered by Blogger.