:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2387003/original/034899500_1539859886-Moon.jpg)
Dalam sebuah artikel yang terbit di surat kabar Vatikan, L’Osservatore Romano, Presiden Moon memuji Paus Fransiskus karena telah bantu mempromosikan dialog antar Kkorea. Koran itu juga mengatakan sinyal inisiatif perdamaian Korea dapat membantu Vatikan menjalin hubungan dengan Korea Utara.
Presiden Moon, yang beragama Katolik, menceritakan bahwa ketika dia pergi ke Pyongyang pada bulan September untuk menghadiri KTT, dia bergabung dengan seorang uskup Katolik Korea untuk mencoba meningkatkan hubungan antara gereja di Utara dan Selatan.
"Dalam beberapa bulan terakhir, doa dan restu Paus telah memberi semangat dan harapan besar kepada orang-orang Korea di jalan menuju perdamaian," kata Moon.
Sebagaimana diketahui, Korea Utara secara ketat mengontrol kegiatan keagamaan rakyatnya, dan undangan yang sama Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2000, gagal mendatangkan sang pemimpin Gereja Katolik Roma.
Kala itu, Vatikan bersikeras bahwa kunjungan Paus hanya akan mungkin jika para imam Katolik diterima di Korea Utara.
Paus Fransiskus, bagaimanapun, telah mengambil pendekatan yang kurang absolut dalam diplomasi Tahta Suci, sebagaimana dibuktikan oleh kesepakatan baru-baru ini atas nominasi uskup yang ditandatangani dengan China, sekutu terdekat Korea Utara.
Para paus sebelumnya menolak untuk membuat kesepakatan dengan para pemimpin komunis Tiongkok, yang mengizinkan praktik keagamaan hanya di gereja-gereja yang direstui negara.
Para imam Vatikan diusir oleh Korea Utara sejak lama, dan sebagai gantinya, orang-orang awam ditunjuk untuk melayani umat.
Perkiraan jumlah umat Katolik Korea Utara berkisar 800 hingga sekitar 3.000 orang, jauh lebih kecil dari pada 5 juta jemaat di Korea Selatan.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NN1BGnBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Moon Jae-in Janjikan Perdamaian Semenanjung Korea pada Paus Fransiskus"
Post a Comment