:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1844976/original/021274600_1538393802-kor_2.jpg)
Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mencabut sejumlah sanksi terhadap Korea Utara guna menciptakan momentum lebih besar bagi diplomasi yang ditujukan untuk memperbaiki hubungan dan meredakan krisis nuklir.
Pada sebuah audit parlemen terhadap kementeriannya, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha mengatakan, pemerintahnya sedang mengevaluasi apakah akan mencabut sanksi-sanksi Korea Selatan yang diberlakukan terhadap Korea Utara sejak tahun 2010, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (11/10/2018).
Sanksi tahun 2010 diterapkan menyusul serangan maut terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 42 tentara angkatan lautnya.
Korea Selatan pada waktu itu menghentikan semua kerjasama ekonomi lintas perbatasan kecuali kawasan industri bersama kedua Korea di Kaesong, kota perbatasan di Korea Utara.
Kawasan industri Kaesong itu sendiri kemudian ditutup pada Februari 2016 setelah Korea Utara melangsungkan uji nuklir dan peluncuran roket jarak jauh.
Langkah Korea Selatan yang dikenal sebagai Sanksi 24 Mei 2010 itu juga melarang Korea Utara menggunakan jalur-jalur perkapalan di wilayah Korea Selatan.
Langkah Korea Selatan untuk mencabut sanksi sepihaknya kemungkinan tidak akan memberi banyak pengaruh karena sanksi-sanksi internasional pimpinan AS masih berlaku.
Namun, iktikad ini menunjukkan bahwa pemerintah liberal Korea Selatan bersiap untuk memulai kembali proyek-proyek ekonomi jika perundingan-perundingan nuklir yang lebih besar antara AS dan Korea Utara mulai membuahkan hasil.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berpendapat, hubungan antar Korea penting dalam denuklirisasi Korea Utara.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Simak video pilihan berikut:
Hasil citra satelit dari langit Korea Utara baru-baru ini muncul ke publik. Hasilnya terlihat sebuah kegiatan pembongkaran lokasi yang diduga sebagai pabrik produsen bahan bakar rudal Korut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korsel Pertimbangkan Cabut Sanksi Ekonomi Bagi Korut, Ada Apa?"
Post a Comment