Peristiwa serupa Ng juga dialami Hilda Yolanda Mayol yang bekerja di sebuah restoran di menara kembar World Trade Center. Ia selamat dalam tragedi 9/11 atau 11 September 2001, tapi tewas tak lama kemudian.
Saat itu ia sedang berada di lantai dasar ketika teror 9/11 terjadi. Perempuan itu sempat meloloskan diri.
Namun, keberuntungannya tak berlangsung lama. Ia menjadi salah satu dari 265 orang yang tewas dalam kecelakaan American Airlines Penerbangan 587 di Queens, New York pada 12 November 2001 -- hanya dua bulan setelah tragedi 9/11.
Kala itu, Mayol yang berusia 26 tahun terbang menuju Republik Dominika, kampung halamannya, untuk menghabiskan waktu bersama ibu dan anak-anaknya.
Tragisnya ia pergi ke negara kepulauan itu untuk memulihkan mentalnya pascateror 9/11.
Ia dalam perjalanan dari China menuju Southern California untuk mengikuti perkemahan musim panas. Namun, tragedi terjadi.
Pesawat yang terbang dari Seoul, Korea Selatan itu, diduga terhempas di ujung landasan dengan sangat keras.
"Semua terjadi dalam 10 detik. Kami mendengar ledakan yang sangat keras dan kemudian berakhir," kata Vedpa Singh, salah satu penumpang yang mengalami patah tulang, seperti dikutip USA Today.
Pesawat yang mengangkut 291 penumpang dan 16 kru itu juga terbakar. Bagian ekornya patah. Yuan berhasil selamat dari kecelakaan itu, tetapi dia terluka. Setelah keluar dari pesawat, ia tergeletak di jalan dan tertabrak sebuah truk pemadam kebakaran yang bergegas menuju lokasi untuk memadamkan api.
Tiga orang meninggal dunia dalam tragedi tersebut, termasuk Ye Meng Yuan.
Petugas koroner San Mateo County, Robert Foucrault mengaku, dia mendapat informasi dugaan bahwa salah satu korban menderita cedera fatal dari sumber lain, "yang bukan kecelakaan pesawat".
Foucrault mengatakan, pejabat senior Pemadam Kebakaran San Francisco juga mengatakan pada dia dan stafnya di TKP Sabtu lalu bahwa seorang gadis diduga tertabrak di landasan pesawat. Korban ditemukan di sayap kiri, sekitar 30 kaki atau 9 meter dari badan pesawat.
Ia mengaku tiba di TKP, 35 menit setelah kecelakaan, dan ditunjukkan ke lokasi dua korban tewas oleh petugas pemadam kebakaran.
"Yang pertama di temukan di depan pesawat, sementara lainnya ditemukan lebih dekat ke lokasi kecelakaan pertama, di mana pesawat menghantam dinding laut," kata dia.
Orangtua Yuan sempat melayangkan gugatan pada pihak maskapai, namun dua tahun kemudian mencabutnya. ""Para pihak telah mencapai penyelesaian rahasia dengan syarat yang disetujui bersama."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zabgSeBagikan Berita Ini
0 Response to "Lolos dari Maut Gempa Palu, Pria Singapura Ini Justru Tewas Saat Olahraga"
Post a Comment