:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2071724/original/092996600_1523357340-Gempa-Bumi13.jpg)
Liputan6.com, Aleppo - Pada 2012, ketika perang saudara melanda Suriah, Aleppo menjadi lokasi pertempuran sengit antara militer rezim Bashar al-Assad dan kubu pemberontak.
Kota itu babak belur, kehancuran nyaris terjadi di setiap jengkal area. Sebanyak 31.183 nyawa melayang. Namun, bukan kali itu saja Aleppo menjelma jadi tumpukan puing.
Kala itu, pada 10 Oktober 1138, gempa mengguncang Aleppo. Sejumlah warga yang ketakutan segera mengungsi ke luar kota. Namun, itu baru permulaan. Lindu yang lebih dahsyat dan mematikan terjadi esok harinya.
Berapa kekuatan gempa yang meratakan kota Aleppo belum diketahui saat ini.
Dinding-dinding yang mengelilingi Aleppo runtuh, rumah-rumah rata dengan tanah, mengubur ribuan penduduk di bawah puing-puingnya.
Menurut penulis sejarah Mesir dari Abad ke-15, Ibn Taghribirdi, bencana itu menewaskan sekitar 230.000 manusia, menjadi salah satu yang paling mematikan sepanjang sejarah -- setelah gempa di Shensi, China yang menewaskan 830 ribu orang pada 1556 dan lindu di Tangshan pada 1976 yang membunuh 255 ribu hingga 655 ribu warga.
Seperti dikutip dari situs Britannica.com, Rabu (10/10/2018), Aleppo terletak di Suriah utara. Wilayah yang terletak di perbatasan antara lempeng geologi Arab dan lempeng Afrika itu adalah bagian dari sistem Sesar Laut Mati.
Sejumlah sesar malang melintang di kota itu. Konon, saat gempa mengguncang, seakan seluruh dunia sedang meraung marah. Terdengar orang-orang menjerit dan berjatuhan. Para bocah yang tersesat menangis, mencari ayah dan ibu mereka. Suara mirip raungan monster muncul dari bawah tanah kota berusia tiga ribu tahun itu.
Meskipun Aleppo adalah komunitas terbesar yang terkena dampak gempa, kerusakan di kota itu bukan yang terburuk.
Benteng Tentara Salib di dekat Ḥarem atau Idlib rata oleh gempa. Pun dengan benteng milik Pasukan Muslim di Al-Atarib.
Kerusakan juga dilaporkan di Azrab, Bizaah, Tell Khalid, dan Tell Amar.
Guncangan lindu konon dirasakan di Damaskus, yang letaknya sekitar 350 km ke selatan. "Di Azrab, desa yang terletak di tepian Pegunungan Kuros, tanah tiba-tiba terbelah di tengah permukiman. Seisi desa kemudian runtuh ke dalamnya," demikian dikutip dari situs alaraby.co.uk. Diduga, itu adalah fenomena likuefaksi.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video terkait gempa berikut ini:
Kodam XIII Merdeka merilis jumlah korban gempa Palu yang mencapai 1.944 Orang
Bagikan Berita Ini
0 Response to "11-10-1138: Bumi Seakan Meraung Saat Gempa Guncang Aleppo, 230 Ribu Orang Tewas"
Post a Comment