:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2708487/original/031757700_1547964156-supermoon_januari_2019_2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan Total masih menjadi peristiwa alam yang menakjubkan untuk ditonton umat manusia. Pada Januari tahun ini, Supermoon akan kembali menyapa penduduk Bumi pada tanggal 20 dan 21 waktu setempat.
Supermoon yang kini dikenal sebagai Super Blood Wolf Moon atau Supermoon Darah, bisa disaksikan jelas oleh orang-orang yang berada di Amerika Utara dan Selatan, jika cuacanya juga memungkinkan.
Tetapi, jika Pertiwi belum memberikan Anda kesempatan untuk menatap fenomena langit ini, jangan khawatir. Anda dapat melihatnya dengan perangkat digital melalui siaran web (webcast) gratis.
Pada 20 Januari malam waktu lokal, Supermoon Darah dimulai hanya beberapa menit setelah pukul 22.30 EST (10.30 WIB pada 21 Januari), Bulan akan terlihat semakin gelap. Matahari, Bumi, dan Bulan akan menyatu dalam keselarasan kosmik yang sempurna untuk menciptakan Gerhana Bulan Total.
Saat sinar matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya itu akan memantul. Sinar biru, yang terlihat pada siang hari, lantas tersebar. Sedangkan warna merah yang menyertai matahari saat terbenam dan terbit, dihempaskan ke ruang angkasa.
Selama fase Bulan purnama, sisi Bulan yang berada dekat mentari, sepenuhnya diterangi oleh pusat Tata Surya ini, karena Bulan melewati atau berada di bawah bayangan Bumi. Tetapi kadang-kadang, Bulan melakukan perjalanan --sebagian atau seluruhnya-- melalui bayangan berwarna tembaga dari planet ini.
Untuk mengetahuinya, observatorium daring (online) Slooh, akan membuka webcast gratis di situsnya: Slooh.com. Selain itu, webcast ini juga akan muncul di beranda Space.com.
Layanan teleskop daring Slooh akan memulai cakupannya pada 20 Januari tepat pukul 22.30 EST (10.30 WIB 21 Januari).
"Kami menyiarkannya secara langsung sehingga orang-orang dari seluruh dunia, tidak peduli lokasi geografis mereka, dapat menyaksikan fenomena ini secara bersama-sama," kata salah satu 'astronom' di Slooh, Paige Godfrey, seperti dikutip dari situs Space.com, Minggu (20/1/2019).
Godfrey dan astronom Slooh lain, Paul Cox dan Helen Avery, akan membahas dampak Supermoon terhadap ilmu pengetahuan dan budaya tiap negara.
Saksikan video pilihan berikut ini:
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Dn0nzqBagikan Berita Ini
0 Response to "Ingin Melihat Supermoon Darah atau Super Blood Wolf Moon via Online? Ini Caranya"
Post a Comment