Liputan6.com, Jakarta - Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) telah sukses diselenggarakan selama dua hari pada 14-15 Oktober 2019 di Tangerang, Banten.
INA-LAC menghasilkan komitmen investasi dan perdagangan mencapai sekitar Rp 70,4 triliun, dengan perincian; investasi di bidang pertambangan senilai US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 70 triliun untuk periode 5 tahun ke depan, demikian seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang dimuat Liputan6.com, Rabu (16/10/2019).
Sisa dari nilai komitmen itu mencakup kesepakatan dagang senilai Rp 463,68 miliar atau lebih dari US$ 33,12 juta di sektor kecantikan, makanan dan minuman, suku cadang, produk karet dan furnitur. Angka potensi kesepakatan dagang ini melebihi target awal Kemlu RI, yang pada perkiraan awal menargetkan angka di kisaran US$ 20 juta (sekitar Rp 282,2 miliar).
Forum juga menghasilkan beberapa kesepakatan yaitu kerja sama fasilitasi ekspor-impor antara LPEI/ Bank Exim Indonesia dengan Bancoldex Kolombia; dimulainya dialog menuju pembentukan perjanjian perdagangan RI-MERCOSUR; dimulainya pembahasan TOR perundingan Partial Trade Agreement RI-Kolombia; serta kerja sama teknik dan pembangunan kapasitas masyarakat dan UMKM di Belize, Panama, dan Suriname.
Sejauh ini, Indonesia tercatat baru memiliki satu perjanjian perdagangan dengan negara di kawasan yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (ditandatangani pada Desember 2017).
Selain itu, telah dicapai pula kesepakatan kerja sama antara LPEI dengan Bancomext Meksiko (ditandatangani tahun 2013), serta kerja sama antar KADIN RI-Meksiko (ditandatangani tahun 2018). Indonesia juga tercatat sedang menginisiasi negosiasi perdagangan dengan Peru, Ekuador, Kolombia, Meksiko, dan Panama.
Perwujudan Hubungan Baik RI dan Amerika Latin - Karibia
Keseluruhan pencapaian dalam INA-LAC merupakan perwujudan komitmen untuk menerjemahkan hubungan baik antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) ke dalam kerja sama ekonomi yang konkret dan saling menguntungkan.
Pelaksanaan INA-LAC 2019 sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dengan pasar non-tradisional Indonesia.
"Hasil dari Forum ini akan terus ditindaklanjuti pada tahun 2020 dan tahun-tahun berikutnya serta akan menjadi program kegiatan Ditjen Amerika dan Eropa Kemlu," tutup Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam pernyataannya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Melebihi Target, RI dan Amerika Latin - Karibia Capai Kesepakatan Bisnis Rp 70,4 T"
Post a Comment