Liputan6.com, Moskow - Tak lama setelah PM Rusia Dmitry Medvedev mengundurkan diri dari kursi jabatannya, sosok Kepala Perpajakan yang kurang dikenal disebut akan menggantikan posisi tersebut.
Mengutip VOA Indonesia, Jumat (17/1/2020), anggota parlemen Rusia pada Kamis 16 Januari mulai meninjau pencalononan PM baru oleh Presiden Vladimir Putin.
Peninjauan itu dilaksanakan menyusul pengumuman tentang perombakan konstitusi yang menarik dugaan tentang rencana masa depannya.
Parlemen rendah Duma yang sangat setia pada Kremlin kemungkinan akan menyetujui peran Mikhail Mishustin, setelah pengunduran diri pemerintah yang mengejutkan usai seruan Putin untuk mereformasi sistem politik Rusia.
Serangkaian pengumuman mengejutkan yang dibuat selama dan setelah pidato kenegaraan Putin, memicu spekulasi tentang perannya setelah 2024, ketika masa jabatannya sebagai presiden berakhir.
Sebagian menyarankan agar Putin yang berusia 67 tahun, yang saat ini menjalani dua tahun dari masa jabatan presiden keempat dan telah memimpin negara itu sejak 1999, mengambil posisi baru atau tetap dalam peran kuat di belakang layar.
Juga tidak jelas apakah Mishustin, seorang teknokrat yang relatif tidak dikenal, yang baru-baru ini berkarir di seputar layanan pajak Rusia, adalah figur sementara atau dipersiapkan sebagai pengganti Putin.
Vladimir Putin Berterima Kasih
Dmitry Medvedev mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Federasi Rusia pada Rabu, 15 Januari waktu setempat. Pengumuman ini dibuat beberapa jam usai Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengamandemen konstitusi negaranya.
Dilaporkan AP News, Kamis (16/1/2020), Vladimir Putin menerima pengunduran diri Medvedev dan berterima kasih atas jasa-jasanya, meski berkata kabinet Medvedev belum menyelesaikan setiap tugasnya.
Dmitry Medvedev merupakan orang dekat Putin telah menjabat sebagai PM Rusia sejak 2012. Ia baru saja dipilih lagi menjadi PM pada Mei 2018 untuk yang keenam kalinya.
Mundur sebagai PM bukan berarti Medvedev hengkang dari arena politik. Setelahnya, ia akan menjabat sebagai wakil kepala dewan keamanan presiden.
Medvedev pernah menjadi presiden pada 2008-2012. Ia menggantikan Putin yang saat itu telah menjabat selama delapan tahun dari 2000 - 2008.
Ketika Medvedev menjabat sebagai presiden, Putin menjabat sebagai PM. Pada 2012, Putin kembali menjadi presiden hingga kini. Konstitusi Rusia memiliki aturan dua periode untuk presiden dengan total 12 tahun.
Upaya amandemen Putin pun diduga untuk melanggengkan kekuasannya usai selesai menjabat di 2024.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pencalonan PM Baru oleh Vladimir Putin Jadi Tinjauan Parlemen Rusia"
Post a Comment