:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2247466/original/097008800_1528774233-20180612-Trump-Kim-5.jpg)
Liputan6.com, Washington DC - Sepucuk surat yang ditulis oleh Korea Utara kabarnya memicu Donald Trump membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Pyongyang. Keputusan presiden Amerika Serikat itu dibuat pada detik-detik terakhir, jelang kunjungan Pompeo yang keempat ke Korea Utara.
Sejumlah pihak menganggap bahwa pembatalan kunjungan Pompeo ini menandai sebuah kemunduran signifikan bagi hubungan antara kedua negara --menurut laporan sejumlah media AS yang menerima informasi dari beberapa narasumber anonim.
Keberadaan surat itu, yang dikirim oleh Wakil Ketua Komite Sentral Partai Komunis Korea Utara Kim Yong-chol kepada Pompeo, pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post pada Selasa 28 Agustus 2018.
Surat tersebut tertulis, para pejabat Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat bahwa pembicaraan denuklirisasi "lagi-lagi dipertaruhkan dan mungkin berantakan," sumber yang akrab dengan proses itu mengatakan kepada CNN, dilansir pada Selasa (28/8/2018).
Surat itu dilayangkan ke Pompeo beberapa jam sebelum ia dijadwalkan berangkat bersama utusan khusus barunya, Stephen Biegun, pada Jumat 24 Agustus, tambah sumber tersebut.
Melengkapi laporan di atas, tiga narasumber dengan pengetahuan langsung tentang posisi Korea Utara soal denuklirisasi mengatakan, surat itu menyatakan bahwa rezim Kim Jong-un merasa bahwa proses untuk mencapai tujuan tersebut tidak dapat bergerak maju, karena "AS masih belum siap untuk memenuhi harapan Korea Utara dalam menandatangani perjanjian damai."
Perjanjian damai yang dimaksud, merujuk pada upaya untuk mengakhiri secara damai Perang Korea 1950-53, yang sampai saat ini hanya berstatus sebagai gencatan senjata.
Di sisi lain, AS sejauh ini dikabarkan tak mau meneken perdamaian yang mengikat secara hukum dengan Korea Utara seputar Perang Korea, dan tetap mempertahankan status quo gencatan senjata.
Perjanjian perdamaian juga dikabarkan akan sulit dicapai di domestik AS, karena memerlukan persetujuan dari dua per tiga suara Kongres.
Jika kompromi tidak dapat dicapai dan perundingan yang baru lahir runtuh, Pyongyang bisa melanjutkan "kegiatan nuklir dan rudal," kata sumber-sumber anonim tersebut.
Komunikasi Jalur Belakang
The Washington Post, yang menandai surat itu sebagai komunikasi "rahasia", mengatakan tidak jelas bagaimana Kim Yong-chol mampu menyampaikan surat itu kepada Pompeo, tetapi ada indikasi bahwa itu mungkin telah dikirim melalui misi PBB-nya.
Namun, seorang narasumber anonim lain memperkirakan, Pompeo mungkin telah mengandalkan 'komunikasi jalur belakang' untuk berhubungan langsung dengan Kim Yong-chol --yang dinilai sebagai figur yang lebih dekat dengan Kim Jong-un. Itu juga menjadi saluran komunikasi prioritas yang dipilih Pompeo, ketimbang harus berhubungan langsung dengan rekan sepantarnya dari Korea Utara, Menteri Luar Negeri Ri Yong-ho.
"Sebelum dan sesudah Pompeo menjadi Menteri Luar Negeri, ia tampaknya lebih tertarik untuk mempertahankan dan melibatkan Kim Yong-chol melalui saluran 'komunikasi jalur belakang', daripada dengan rekan resminya Ri Yong-ho," kata sumber itu.
The Post melaporkan bahwa surat itu, yang ditunjukkan kepada Presiden Donald Trump oleh Pompeo, menghasilkan keputusan sang pemimpin AS untuk membatalkan perjalanan Pompeo ke Pyongyang, Korea Utara yang dijadwalkan pada hari Jumat 24 Agustus.
Pompeo dan Andrew Kim, kepala Pusat Misi Korea untuk Badan Intelijen AS (CIA), terlihat memasuki Sayap Barat Gedung Putih pada Jumat sore hanya beberapa jam sebelum Trump memposting serangkaian tweet yang menguraikan alasannya untuk membatalkan kunjungan.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Simak video pilihan berikut:
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2PgQpTlBagikan Berita Ini
0 Response to "Sepucuk Surat Ini Disebut Memicu Donald Trump Batalkan Kunjungan Menlu AS ke Korea Utara"
Post a Comment