:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2753020/original/072506900_1552745083-afp.jpg)
Selain aksi solidaritas yang telah disebutkan sebelumnya, warga Selandia Baru juga menggalang donasi berbentuk uang. Donasi yang dimaksud telah mencapai US$ 2.2 juta (sekira Rp 31,39 triliun) dalam waktu 24 jam setelah insiden penembakan di masjid Selandia Baru.
Bahkan, situs donasi lokal bernama Givealittle sempat down pada Sabtu, 16 Maret 2019.
Selain bantuan finansial, warga juga memberikan dukungan terhadap muslim lokal yang merasa ketakutan untuk beraktivitas seorang diri.
Dalam sebuah kiriman Facebook yang menjadi viral, warga asli Wellington, Lianess Howard menulis: "Jika ada wanita Muslim di Wellington merasa tidak aman saat ini - saya akan berjalan bersama Anda, menunggu di halte bus bersama Anda, saya akan duduk di bus bersama Anda, atau berjalan dengan Anda saat Anda berbelanja."
Warga negara yang lain, Wendy dan Andy Johnson mengatakan bahwa mereka telah memotong pakis perak, sebuah tanaman yang menjadi simbol nasional, dari kebun mereka.
"Kami memotong pakis perak dari kebun kami hanya agar semua komunitas Muslim kami tahu bahwa hati kami hancur untuk mereka hari ini dan kami mendukung mereka dalam solidaritas," kata Wendy Johnson kepada situs web StuffNZ.
"Mereka benar-benar berhak beribadah seperti yang mereka inginkan di kota ini tanpa penghakiman atau pembunuhan. Hanya saja ini mengerikan terjadi di kota kita." pungkasnya.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2O6YXx3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Urus Jenazah... Respons Warga Lintas Agama bagi Korban Penembakan di Selandia Baru"
Post a Comment