:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1636465/original/047407900_1498818187-Hong_Kong_China_20_Ye_Hand__5_.jpg)
China mendirikan pangkalan militer luar negerinya yang pertama tahun lalu di Djibouti, sebuah fasilitas yang disebut Beijing sebagai pos logistik militer untuk memasok kapal-kapal Tiongkok dalam misi perdamaian dan kemanusiaan di Samudra Hindia.
Namun, para narasumber tersebut mengatakan, pangkalan militer China di Afghanistan akan memiliki peran yang berbeda dengan yang di Djibouti. Karena, kamp pelatihan teranyar itu terletak dekat dengan Xinjiang, yang dianggap Beijing sebagai sumber utama dari separatisme, terorisme dan ekstremisme --dan telah memicu serangkaian serangan kekerasan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Berdirinya kamp baru itu sempat tercium pada awal tahun ini, setelah kantor berita Rusia Ferghana News melaporkan pada Januari bahwa Beijing akan membiayai pangkalan militer baru di Badakhshan setelah menteri pertahanan dari kedua negara sepakat tahun lalu untuk bekerja sama memerangi terorisme, mengutip Jenderal Davlat Vaziri dari kementerian pertahanan Afghanistan.
Pada saat itu, kementerian pertahanan China membantah bahwa mereka memiliki rencana untuk membangun "pangkalan militer" di Afghanistan, tetapi mengatakan Beijing telah memberikan bantuan dan dukungan kepada tetangganya sebagai bagian dari upaya kerja sama keamanan, termasuk operasi kontraterorisme.
Ahli militer yang berbasis di Beijing, Li Jie mengatakan bahwa China telah meningkatkan tindakan anti-terorismenya, tetapi itu juga diperlukan untuk bekerja dengan negara-negara lain di Asia Tengah dan Timur Tengah.
"Jika mereka akan melenyapkan separatisme, terorisme dan ekstremisme (di Xinjiang), maka mereka harus pergi ke sumber utama kekuasaan mereka dan menjatuhkan mereka," kata Li Jie.
"Tapi karena PLA tidak akrab dengan medan dan dengan kehidupan di Afghanistan, kerja sama bilateral adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan kedua pihak."
Afghanistan sendiri telah menjadi anggota pengamat dari blok keamanan regional yang dipimpin Tiongkok, Shanghai Cooperation Organization (SCO) sejak 2012, di samping menerima banyak bantuan pendanaan dan kerja sama militer dari Beijing selama beberapa tahun terakhir.
China juga telah memberikan lebih dari US$ 70 juta dalam bentuk bantuan militer ke Afghanistan dalam tiga tahun terakhir, peneliti Ahmad Bilal Khalil, dari Centre for Strategic and Regional Studies di Kabul, mengatakan pada bulan Februari. Dia menambahkan bahwa alasan diberikannya bantuan itu adalah karena Beijing khawatir ketidakstabilan di negara tetangga dapat mengancam kepentingan ekonominya yang tumbuh di seluruh kawasan.
Li Wei, seorang spesialis kontraterorisme di China Institutes of Contemporary International Relations, juga mengatakan bahwa selain memberikan dukungan militer, Beijing juga telah meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Afghanistan, yang kaya akan sumber daya alam, dengan lebih dari 1.400 deposit mineral.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2wpmu4CBagikan Berita Ini
0 Response to "China Dirikan Pangkalan Militer di Afghanistan, Apa Tujuannya?"
Post a Comment