Liputan6.com, New York - Jam saku itu sudah lama mati, dengan jarum membeku dan mesin yang penuh karat. Namun, diperkirakan, benda kuno itu bakal laku US$ 20 ribu atau setara Rp 287 juta dalam pelelangan.
Jam berusia 106 tahun itu bernilai mahal karena punya keterkaitan dengan salah satu peristiwa paling fenomenal dalam sejarah: tenggelamnya kapal Titanic pada Minggu malam 14 April 1912.
Benda itu dulunya adalah milik Sinai Kantor, imigran berusia 34 tahun asal Witebsk, Rusia.
Seperti dikutip Daily Mail, Selasa (14/8/2018), ia naik ke Titanic bersama sang istri, Miriam (24) dari Southampton menuju Bronx, New York, Amerika Serikat untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Dengan tiket nomor 244367 seharga 26 pound sterling, mereka naik Titanic sebagai penumpang kelas dua. Sesampainya di Negeri Paman Sam, pasangan itu berencana kembali makan bangku sekolahan, belajar ilmu kedokteran gigi dan kedokteran umum di universitas.
Sinai berencana menjual bulu-bulu hewan di dalam kopernya, untuk membiayai mimpi mereka jadi dokter.
Usai Titanic menabrak gunung es, oleng dan kemudian karam, Miriam berhasil lolos dari maut. Ia menaiki sebuah sekoci yang penuh dengan perempuan dan anak-anak.
Perempuan itu pun berjuang untuk menemukan jasad sang suami dan barang miliknya di Laut Atlantik dingin bercampur es.
Setelah delapan hari pencarian, jasad pria malang tersebut kemudian ditemukan kapal pencari korban Titanic, Mackay-Bennett.
Pun dengan sejumlah barang milik Kantor: jam saku, paspor Rusia, buku catatan, uang, dompet, sebuah jam tangan, teleskop dan pembuka botol.
Jam saku milik Sinai Kantor kemudian diwariskan dari satu generasi ke generasi hingga belakangan, penanda waktu buatan Swiss itu ditawarkan di balai lelang American & Political Auction dan Heritage Auctions di Dallas, Texas.
Meski arloji itu tak bisa bergerak, karena terlalu lama terendam air laut, angka-angka yang terukir dalam bahasa Ibrani masih terlihat. Pun dengan gambar timbul yang melukiskan sosok Musa memegang naskah Sepuluh Perintah Tuhan di bagian belakang.
"Itu bukan jam mahal, terbuat dari kuningan berlapis perak," kata Don Ackerman, salah satu direktur Heritage Auctions Historical.
"Pria itu mungkin tak punya banyak uang, jadi itu sesuatu yang bisa dia beli, yang mewakili identitasnya sebagai Yahudi dan menarik baginya."
Ackerman mengatakan, tenggelamnya RMS Titanic adalah salah satu tragedi terbesar Abad ke-20. Dan, daya tariknya tak lekang hingga kini.
Jam tersebut adalah bagian dari kisah tragis Titanic yang melegenda. Sayangnya, jarum jam telah patah sehingga tak diketahui kapan terakhir kali ia berfungsi.
"Kami pernah menangani beberapa materi dari Titanic sebelumnya, tetapi ini adalah jenis barang yang sangat pribadi dan menceritakan sebuah kisah." kata Ackerman.
"Hanya dengan melihatnya, Anda tahu, barang itu bukan sesuatu yang tersimpan di loteng atau laci seseorang untuk sementara waktu," tambah dia. Jam tangan itu berasal dari Titanic.
Saksikan video menarik terkait Titanic berikut ini:
Sekoci terakhir telah diturunkan. Di dek yang miring, air sudah merendam mata kaki. Namun, 8 musisi tak beranjak. Mereka terus melantunkan irama 'Nearer, My God, To Thee'. Itulah detik-detik tenggelamnya Titanic, namun siapa menyangka dibalik bencana kapa
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jam Tangan Ini Ditemukan di Jasad Penumpang Kapal Titanic"
Post a Comment