:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2149621/original/006765700_1525400275-20180504-Rusia-AP2.jpg)
Lebih dari 2.000 mil jauhnya, pemimpin faksi politik di Yaman yang pro-Houthi turut meminta bantuan Rusia.
Bulan lalu, pemimpin Supreme Political Council Mahdi Al Mashat yang pro-Houthi menulis surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut laporan kantor berita Yaman Saba News Agency, serta surat kabar Saudi Asharq Al Awsat.
Di dalam surat itu, Mashat menyatakan keinginannya untuk memperkuat hubungan dengan Rusia dan menyatakan harapan bahwa Moskow akan memainkan peran utama dalam memblokir serangan koalisi pimpinan Saudi dan mengakhiri apa yang disebut oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Surat itu dikirim di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara koalisi Saudi dengan Houthi untuk memperebutkan kota pelabuhan Hodeidah di Yaman barat.
Sementara Moskow menyatakan tidak berniat melakukan campur tangan di Yaman dan bahkan telah membela Arab Saudi, namun Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan pada bulan Juni bahwa "pertempuran di Hodeidah akan membawa konsekuensi bencana ke seluruh Yaman," menurut media Tass yang dikelola Kremlin.
Rusia juga telah memblokir prakarsa-prakarsa PBB yang ditujukan untuk menghukum sekutunya, Suriah dan Iran karena dituduh mempersenjatai kaum Houthi --meski hal itu disangkal banyak pihak, termasuk Iran, Suriah, Rusia, dan Houthi sekalipun.
Demonstrasi Arab Springs 2011 telah mendorong Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh untuk mengundurkan diri pada tahun 2012.
Dia digantikan oleh Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, yang pemerintahannya diguncang oleh ketidakpuasan rakyat dan kemunculan kelompok pemberontak saingan yang dilancarkan oleh Houthi, serta kelompok militan Muslim Sunni Al Qaeda.
Kaum Houthi berhasil sepenuhnya mengambil alih ibukota Sana'a pada 2015, dan Arab Saudi mulai membom para pemberontak dengan bantuan koalisi regional yang didukung AS untuk mengembalikan Hadi ke pucuk kekuasaan.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OZOWBUBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemimpin Kelompok Bersenjata Libya dan Yaman Minta Sokongan dari Rusia"
Post a Comment