Kanselir Angela Merkel juga menegaskan kembali perlunya transit gas melalui Ukraina dalam proyek pembangunan pipa gas Nord Stream 2. Proyek itu akan memungkinkan Jerman menerima lebih banyak gas langsung dari Rusia.
Menyikapi hal tersebut, Presiden Vladimir Putin mengatakan kelanjutan gas mencapai Eropa melalui Ukraina akan tergantung pada argumen ekonomi.
"(Proyek Nord Stream 2) tidak menutup kemungkinan untuk transit gas Rusia melalui Ukraina," kata Putin. "Saya hanya ingin menekankan bahwa hal utama adalah bahwa transit yang melalui Ukraina ini memerlukan persyaratan ekonomi". Demikian seperti dikutip dari The Financial Times, Minggu 19 Agustus 2018.
"Nord Stream 2 secara eksklusif merupakan proyek ekonomi," tegasnya.
Proyek pembangunan pipa gas tersebut telah menuai kritik dari Amerika Serikat --salah satu sekutu Jerman-- dan beberapa negara lain, termasuk Ukraina.
Amerika Serikat menekan Jerman untuk menghentikan proyek pipa tersebut, dengan alasan bahwa hal itu akan meningkatkan ketergantungan Jerman pada Rusia di sektor energi. Bahkan, pengamat internasional memperkirakan bahwa AS mungkin akan mengancam menjatuhkan sanksinya kepada kedua negara yang terlibat dalam Nord Stream 2 demi menegaskan agar proyek terebut terhenti sepenugnya.
Di sisi lain, Ukraina takut bahwa proyek pipa gas itu akan memungkinkan Rusia untuk memotongnya dari bisnis distribusi gas.
Sementara itu, tetangga Jerman di Eropa Timur juga menyuarakan keprihatinan tentang proyek itu, karena dianggap mampu memicu Rusia melakukan perambahan di wilayah yang dilintasi oleh pipa-pipa gas tersebut.
Pertemuan itu adalah pertama kalinya --sejak sebelum konflik di Ukraina pada 2014-- Putin bertatap muka dengan Merkel di Jerman.
Pertemuan itu disebut mampu menjadi titik balik dalam hubungan Rusia-Jerman, karena setelahnya, menteri luar negeri kedua negara akan bertemu dalam waktu dekat, jelas Menlu Jerman Heiko Maas. Menlu Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan akan berkunjung ke Berlin pada 14 September.
Stefan Meister dari German Council on Foreign Relations mengatakan, sementara tidak ada terobosan yang diharapkan dalam diskusi tentang konflik di Ukraina, masalah seperti Nord Stream 2, perang di Suriah, perjanjian nuklir Iran dan pecahnya perang perdagangan global akan mendorong Rusia-Jerman melakukan "sebuah pembicaraan politik yang dipicu oleh kepentingan pragmatis di kedua sisi".
"Kebijakan AS di bawah Presiden Donald Trump adalah pendorong penting dari hal ini," kata Meister. "Keduanya ingin mengirim sinyal ke Washington bahwa mereka tidak akan diperas oleh Trump."
Pertemuan itu, tambahnya, "menjadi kesempatan untuk menormalisasi hubungan Jerman-Rusia di tingkat kerja (antar menteri dan pejabat teknis)."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2MZn8fjBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemimpin Rusia-Jerman Bertemu, Isu Ukraina, Suriah hingga Proyek Pipa Gas Jadi Sorotan"
Post a Comment