:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1391054/original/074257000_1477968714-snow_white.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Putri Salju dan Tujuh Kurcaci (Snow White and the Seven Dwarfs) adalah cerita klasik Disney yang dicintai dari masa ke masa.
Dikisahkan, Putri Salju yang cantik dan rupawan jadi objek kecemburuan ibu tirinya. Hingga suatu ketika, ratu yang jahat memerintahkan pemburu untuk menghabisi 'saingannya itu'.
Namun, pemburu yang tak tega kemudian membuang sang putri ke dalam hutan, dalam kondisi bernyawa. Putri Salju kemudian tinggal bersama tujuh kurcaci yang menolongnya.
Mengetahui putri tirinya masih hidup, sang ratu menjebaknya dengan apel beracun. Namun, akhirnya Putri Salju hidup kembali saat tubuhnya berada di peti kaca.
Tak hanya selamat, ia juga menemukan cinta sejatinya. Seorang pangeran yang memberinya ciuman yang membangkitkannya dari 'kematian'.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/8/2018), dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci terinspirasi dari kisah rakyat asal Jerman dari Abad ke-19.
Film animasinya kemudian dirilis Disney pada 1937. Menurut jalan ceritanya, kisah itu berakhir bahagia alias happy ending.
Namun, belakangan, sebuah teori baru muncul, yang menyebut bahwa Putru Salju sebenarnya tewas pada akhir cerita.
Dan pangeran tersebut adalah Grim Reaper, personifikasi dari kematian. Sementara, ciumannya adalah ciuman maut.
Teori tersebut viral di internet. Saat ditelusuri asalnya dari kolom komentar di artikel Buzzfeed pada 2016 dan sejak itu sudah membuat banyak penggemar dongeng Putri Salju patah hati.
Argumen bahwa Putri Salju tewas di akhir cerita ditulis Matt Morgan yang mengklaim, ada banyak orang yang percaya bahwa tokoh utamanya yang berambut hitam itu 'bahagia selamanya'. Padahal, menurut dia, itu adalah kebohongan.
"Sepertinya dia meninggal di akhir film, seperti Putri Salju yang sesungguhnya. Namun, itu sengaja dibuat happy ending agar anak-anak kecil tak ketakutan," kata Morgan.
"Lihat kembali filmnya, sebagai orang dewasa, dan lihat sendiri."
Merujuk ke Tokoh Nyata
Matt Morgan merujuk sosok aristokrat Jerman Abad ke-16, Margaretha von Waldeck -- yang disebut-sebut sebagai inspirasi di balik dongeng Putri Salju.
Margaretha von Waldeck adalah perempuan bangsawan, putri Philip IV, Count of Waldeck-Wildungen, yang terkenal dengan kecantikannya.
Margaretha juga punya ibu tiri yang tegas, Katharina von Hatzfeld.
Ia tinggal di kota pertambangan yang kala itu mempekerjakan pekerja anak. Sehingga, menurut teori anyar, tujuh kurcaci dalam cerita Putri Salju sebenarnya adalah referensi untuk pekerja anak.
Saat remaja, Margaretha pindah dari rumah ayahnya. Kecantikannya kemudian menarik perhatian Philip II dari Spanyol ketika dia berada di Brussels.
Saksikan video terkait Putri Salju berikut ini:
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2wdVLI7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Putri Salju Sesungguhnya Tewas Akibat Ciuman Maut Sang Pangeran?"
Post a Comment