Liputan6.com, Queensland - Kasus flu burung dilaporkan meningkat sejak awal November di kawasan utara Australia yang dikenal dengan sebutan Top End yang merujuk ke sebagian besar wilayah negara bagian Northern Territory dan Queensland.
Sejauh ini sudah dipastikan adanya 80 kasus flu burung di mana pihak berwenang mengatakan ini adalah musim flu yang 'tidak biasa."
Virus ini menyebar di sebuah komunitas terpencil di kawasan Daly River, di sebelah barat daya Darwin, dan juga di ibukota Northern Territory sendiri, Darwin.
Di tahun 2009, wabah flu burung yang terjadi menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai pandemik global di mana korban tewas di berbagai belahan dunia mencapai ribuan orang.
Namun menurut Kepala Pusat Pemantauan Penyakit Dinas Kesehatan NT, Australia Peter Markey kepada ABC Radio Darwin, kasus baru ini berasal dari jenis yang berbeda dari yang dulu.
"Flu burung dari tahun 2009 sudah menjalar selama bertahun-tahun," katanya, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Jumat (23/11/2018).
"Jadi memang ada dan sudah menjalar, namun yang ada sekarang tidak sama seperti yang menjalar di tahun 2009."
Dr Markey mengatakan belasan pasien dari komunitas terpencil itu sudah dibawa ke Darwin, Australia untuk menjalani perawatan, dan beberapa diantaranya harus menginap di rumah sakit.
"Sejak awal November sudah ada 80 kasus flu burung yang dipastikan." katanya.
"Dalam sepekan terakhir ini saja ada 45 kasus, jadi cukup banyak dalam satu minggu saja."
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Flu Burung Berjangkit di Australia Utara, Berpotensi Bahaya?"
Post a Comment