Berlin - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, pada hari Kamis, 29 November, mencari dukungan dari negara-negara NATO, terkait konflik perbatasan dengan Rusia di Laut Asov di lepas pantai Krimea.
"Jerman adalah salah satu sekutu terdekat kami, dan kami berharap bahwa negara-negara anggota NATO siap untuk merelokasi kapal-kapal angkatan lautnya ke Laut Asov guna membantu Ukraina dan memberikan keamanan," kata Petro Poroshenko kepada harian Jerman Bild.
Poroshenko mengklaim, Rusia ingin menduduki Laut Asov. Demikian seperti dilansir dari DW Indonesia, Sabtu (1/12/2018). Ia pun mengatakan, Kanselir Jerman, Angela Merkel, adalah teman baik Ukraina.
"Pada tahun 2015, dia (Markel) menyelamatkan negara kami dengan negosiasinya di Minsk, dan kami berharap dia akan melakukannya sekali lagi, mendukung kami dengan tegas bersama dengan sekutu kami yang lain."
Poroshenko menyebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin, punya rencana besar besar.
"Putin ingin kembali ke zaman Kekaisaran Rusia yang dulu. Krimea, Donbas, dia menginginkan seluruh negeri," akunya. "Sebagai seorang tsar Rusia, ketika dia melihat dirinya sendiri, kekaisarannya tidak dapat berfungsi tanpa Ukraina, dia melihat kita sebagai koloni."
Putin membantah
Sementara itu, Putin balik menuduh Poroshenko telah mendalangi sebuah "provokasi" demi meningkatkan peringkat popularitasnya di dalam negeri, menjelang pemilihan presiden tahun depan. Jajak pendapat terbaru di Ukraina menunjukkan, dukungan untuk Poroshenko hanya tinggal 9 atau 10 persen.
Putin membela tindakan marinir Rusia yang merebut tiga kapal Ukraina pada akhir pekan lalu di Laut Asov. "Mereka (marinir Rusia) melakukan misi militer," tutur Si Pemimpin Negeri Merah. "Mereka memenuhi fungsi sah dalam melindungi perbatasan Rusia."
Sehubungan dengan krisis itu, Petro Poroshenko kini memberlakukan darurat militer di beberapa bagian di Ukraina selama 30 hari.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Krisis Dengan Rusia, Presiden Ukraina Minta Bantuan Jerman dan NATO"
Post a Comment