Presiden Donald Trump pada Kamis 22 November juga mengatakan "dua hari lalu kami menutup perbatasan," dan menambahkan, "tidak ada yang datang."
Dia tampaknya mengacu pada penutupan sementara perbatasan pada Senin 19 November dari semua lalu lintas kendaraan ke utara di pelabuhan masuk paling sibuk di negara itu, San Ysidro.
Pihak CBP mengatakan, jalur ditutup untuk memasang hambatan dan kawat berduri serta "untuk mempersiapkan kedatangan potensial ribuan orang yang berimigrasi dalam kafilah menuju perbatasan Amerika Serikat."
Presiden AS mengatakan, "jika kami menemukan bahwa itu tidak dapat dikendalikan atau sampai pada titik di mana orang-orang kami akan mulai terluka, kami akan menutup pintu masuk ke negara kami untuk jangka waktu tertentu sampai kami dapat mengendalikannya."
"Seluruh perbatasan," kata Trump yang kemudian mengulangi kalimatnya untuk menegaskan, "Maksud saya, seluruh perbatasan."
"Ketika mereka kehilangan kendali atas perbatasan di sisi Meksiko, kami akan menutup perbatasan," kata Trump, menjelaskan lebih lanjut bahwa itu berarti Meksiko akan "tidak dapat menjual mobil mereka ke Amerika Serikat."
Kamis 22 November malam, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menegaskan kembali posisi pemerintahan AS bahwa kelompok imigran Amerika Tengah itu --yang oleh media disebut sebagai rombongan karavan-- tidak akan diizinkan untuk menyeberang ke AS.
"Karavan tidak akan diizinkan masuk ke Amerika Serikat," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan. "Ada bahaya nyata terhadap keselamatan dan hak asasi manusia para migran yang akan mengancam diri mereka."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2FD9pf6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Militer AS Boleh Pakai Kekuatan Mematikan ke Imigran di Perbatasan, Asal..."
Post a Comment