Search

Putra Mahkota Arab Saudi: Jamal Khashoggi Orang yang Berbahaya

Liputan6.com, Washington DC - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman menjelaskan kepada Amerika Serikat bahwa dia menganggap jurnalis Jamal Khashoggi sebagai seorang "Islamis yang berbahaya", menurut laporan media AS yang mengklaim memperoleh kutipan perkataan tersebut.

Dalam sambungan telepon itu, Pangeran MBS juga dilaporkan "mendesak Gedung Putih untuk mempertahankan aliansi AS-Saudi."

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh The Washington Post dan The New York Times, Pangeran MBS mengatakan hal tersebut dalam sambungan telepon dengan Gedung Putih setelah Khashoggi dilaporkan menghilang, namun sebelum Arab Saudi mengakui telah membunuhnya, demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (2/10/2018).

Panggilan telepon dilaporkan terjadi pada 9 Oktober, seminggu setelah Khashoggi menghilang pada 2 Oktober --tanggal yang kemudian diakui oleh Saudi sebagai hari kematian jurnalis itu.

Soal perkataan Pangeran MBS yang menilai Khashoggi sebagai seorang "Islamis yang berbahaya", pihak keluarga korban telah membantah tuduhan seputar hal tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, keluarga Jamal Khashoggi membantah dia adalah anggota Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) dan mengatakan bahwa penulis yang terbunuh itu sendiri telah menyangkalnya berulang kali dalam beberapa tahun terakhir.

"Jamal Khashoggi bukan orang yang berbahaya dengan cara apa pun. Untuk mengklaim sebaliknya adalah hal konyol," kata pernyataan dari keluarga Khashoggi kepada sebuah surat kabar.

Khashoggi, seorang warga Saudi yang bekerja untuk the Washington Post, adalah seorang pengkritik keras terhadap Saudi. Ia tewas dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Jasadnya belum ditemukan, tetapi Turki, AS dan Arab Saudi telah sama-sama menyebut bahwa dia dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Meski begitu, belum ada konsensus tentang bagaimana Khashoggi meninggal.

Arab Saudi menyebut bahwa Khashoggi dibunuh oleh tim beranggotakan belasan orang dalam sebuah 'operasi penangkapan yang berjalan keliru' dan mempertahankan narasinya bahwa jurnalis itu tewas dalam aksi pembunuhan yang tak terencana.

Sementara itu, Turki punya teori berbeda. Mereka mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi adalah sebuah operasi terencana. Labih lanjut, berbagai laporan media yang mengutip sumber-sumber anonim menyebut bahwa lingkaran dalam kerajaan Saudi memberikan otorisasi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Namun, Riyadh membantah bahwa keluarga kerajaan terlibat dalam operasi itu.

Mereka juga menyatakan "bertekad untuk mengetahui semua fakta." Dan saat ini, Saudi telah menangkap 18 tersangka, yang katanya, akan dituntut di Arab Saudi. Tapi, Turki ingin tersangka diekstradisi ke Negeri Ottoman, mengingat, kasus itu terjadi di wilayahnya.

Meski terjadi perbedaan pandangan, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berbicara dengan Raja Salman pekan lalu, di mana keduanya setuju untuk terus bekerja sama dalam penyelidikan.

Simak video pilihan berikut:

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi merupakan operasi terencana dari Arab Saudi dan menuntut agar orang yang memberi perintah dimintai pertanggungjawaban.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zk1ywD

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Putra Mahkota Arab Saudi: Jamal Khashoggi Orang yang Berbahaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.