Kontak dengan asteroid Bennu tidak akan secara signifikan mengubah orbitnya atau membuatnya lebih berbahaya untuk Bumi, tegas Dante Lauretta, seorang ilmuwan antariksa dari University of Arizona.
Misi Osiris-Rex yang bernilai US$ 800 juta (setara Rp 11,4 triliun) diluncurkan pada 206 dari Cape Canaveral, Florida.
Nama pesawat ruang angkasa dan asteroid berasal dari mitologi Mesir. Osiris adalah dewa akhirat, sementara Bennu mewakili burung magis.
Osiris-Rex sebenarnya adalah akronim NASA untuk origins, spectral interpretation, resource identification, security-regolith explorer.
Jika diterjemahkan ke adalam Bahasa Indonesia, kurang lebih berarti wahana "asal-usul, interpretasi spektral, identifikasi sumber daya, penjelajah keamanan-regolith."
Asteroid Bennu diperkirakan memiliki panjang lebih dari 1.600 kaki (setara 500 meter). Peneliti akan memberikan deskripsi yang lebih tepat pada pertemuan ilmiah pada Senin pekan depan di Washington.
Berukuran setara mobil SUV, wahana Osiris-Rex akan membayangi asteroid Bennu selama setahun, sebelum mengambil beberapa kerikil untuk dibawa ke Bumi pada 2023.
Sementara itu, sebuah wahana ruang angkasa Jepang, telah menempel asteroid lainnya yang berada di dekat Bumi sejak Juni lalu. Misi mereka juga serupa, yakni mengumpulkan contoh partikel untuk kepentingan ilmiah.
Itu merupakan misi penjelajahan kedua yang dilakukan Jepang, dan diberi nama Ryugu, yang diklaim mampu menjelajah asteroid berukuran dua kali lebih besar dari Bennu.
Sebelumnya, NASA telah membawa kembali debu komet dan partikel angin matahari, tetapi tidak pernah untuk sampel asteroid.
Adapun Jepang, berhasil mengembalikan beberapa partikel kecil pada tahun 2010 dari misi asteroid pertamanya, bernama Hayabusa.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2DYQQ2oBagikan Berita Ini
0 Response to "Wahana NASA Berhasil Mendekati Bennu, Asteroid yang Berpotensi Tabrak Bumi"
Post a Comment