Liputan6.com, Christchurch - Sebuah upacara peringatan diadakan di Christchurch pascainsiden penembakan di Selandia Baru. Acara tersebut disiarkan di seluruh negeri untuk menghormati 50 korban dalam tragedi 15 Maret 2019.
Seperti dilaporkan BBC, Jumat (29/3/2019), Perdana Menteri Jacinda Ardern bersama sejumlah pemimpin Muslim dan korban selamat dalam serangan itu tampil dalam pidato singkat yang disiarkan di televisi.
Dalam acara peringatan mengenang para korban penembakan di Selandia Baru tersebut, Cat Stevens, penyanyi Inggris yang masuk Islam pada 1970-an, juga terlihat tampil.
Lebih dari 20.000 orang menghadiri acara di Hagley Park, di tengah penjagaan keamanan yang ketat.
Berbicara kepada kerumunan di taman dekat masjid Al Noor, PM Ardern mengatakan Selandia Baru memiliki "tanggung jawab untuk menjadi tempat yang kita harapkan".
"Kita tidak kebal terhadap virus kebencian, ketakutan, dan lainnya. Tak akan pernah," katanya, "tetapi kita bisa menjadi bangsa yang menemukan solusi".
Secara keseluruhan, 50 orang tewas pada 15 Maret ketika seorang supremasi kulit putih menyerang dua masjid di Christchurch, dan menyiarkan sebagian dari serangannya di Facebook.
Arden menggambarkan bagaimana dunia telah "terjebak dalam lingkaran setan ekstremisme yang membiakkan ekstremisme" tetapi mengatakan "jawabannya terletak pada kemanusiaan kita".
Mengenakan jubah Maori, ia bergabung dengan puluhan perwakilan pemerintah dari seluruh dunia.
Farid Ahmed, yang selamat dari serangan itu oleh seorang pria bersenjata sayap kanan meski istrinya, Husna terbunuh, mengajukan permohonan perdamaian. Dia bilang telah memaafkan pria bersenjata itu.
"Aku tidak ingin hati yang mendidih seperti gunung berapi," katanya. "Aku ingin hati yang penuh cinta dan perhatian, dan berbelas kasihan."
Cat Stevens, yang bernama Muslim Yusuf Islam, terlihat menyanyikan lagu-lagunya Peace Train dan Don't be Shy. "Hanya ketika orang-orang baik tetap duduk, kejahatan meningkat," katanya. "Kami telah melihat yang sebaliknya di negara ini."
Shaggaf Khan, Presiden Dewan Muslim Canterbury, memuji tanggapan Negeri Kiwi terhadap penembakan di masjid Selandia Baru.
"Dari kebencian ini, berapa banyak cinta yang telah dibagikan? Dari masa kelam ini, berapa banyak cahaya yang telah menyebar?" dia bertanya kepada orang banyak.
Saksikan juga video berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "20 Ribu Orang Hadiri Peringatan Penembakan di Masjid Selandia Baru"
Post a Comment