Pasca-serangan teror penembakan Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang, penjualan senjata di sana justru dilaporkan meningkat.
Padahal, di saat bersamaan, Perdana Menteri Jacinda Arderm mengatakan segera mengubah undang-undang kepemilikan senjata api, menyusul serangan teror mematikan di dua masjid di Christchurch, demikian sebagaimana dikutip dari situs TVNZ.
Beberapa pengamat menilainya sebagai "konsumsi panik" untuk mepersenjatai diri dalam menghadapi kemungkinan serangan teror serupa di kemudian hari.
Sementara itu, tidak lama setelah tragedi penembakan Selandia Baru, PM Ardern mengumumkan pemerintahannya akan memperketat undang-undang senjata api, setelah mendapati bahwa tersangka yang berasal dari Australia, Brenton Tarrant (28), memiliki lima unit senapan semi-otomatis.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2HFyrcIBagikan Berita Ini
0 Response to "5 Respons Warga Selandia Baru Usai Penembakan Massal di Masjid"
Post a Comment