Liputan6.com, Wellington - Citra Selandia Baru sebagai negara yang damai diguncang oleh serangan teroris Christchurch baru-baru ini.
Alih-alih ditakuti, respons publik terhadap Negeri Kiwi justru berbeda dari yang dibayangkan, di mana lebih banyak orang di seluruh dunia mengaku ingin pindah ke sana.
Dikutip dari New York Times pada Kamis (28/3/2019), Badan Imigrasi Selandia Baru mengatakan bahwa pendaftaran izin tinggal dan bekerja di negara itu, yang dikenal sebagai langkah pertama pengajuan visa, telah meningkat dalam 10 hari setelah tragedi penembakan dua masjid di Christchurch, dibandingkan jumlah hari yang sama sebelumnya.
Peter Elms, asisten manajer umum Imigrasi Selandia Baru, mengatakan bahwa ada 6.457 pendaftaran izin tinggal pasca-penembakan, dan 4.844 dalam 10 hari sebelumnya.
Peningkatan terbesar datang dari Amerika Serikat, yang memiliki 1.165 pelamar dibandingkan dengan 674 aplikasi pada periode serupa menjelang serangan teror yang menewaskan 50 orang itu.
Selain gelombang permintaan dari Amerika, terjadi pula peningkatan besar dalam pendaftaran imigrasi dari orang-orang di negara-negara mayoritas muslim.
Orang-orang dari Pakistan --di mana sembilan warga negaranya menjadi korban teror-- membuat 333 pendaftaran setelah tragedi penembakan, dibandingkan dengan 65 dalam 10 hari sebelumnya.
Orang-orang yang berasal dari Malaysia membuat 165 aplikasi izin tinggal, dibandingkan dengan 67 pada periode menjelang serangan.
Ini bukan kali pertama terjadi peningkatan minat publik dunia untuk pindah ke Selandia Baru, sebuah negara di Pasifik Selatan yang berpenduduk sekitar 5 juta jiwa.
Dalam 24 jam setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016, pejabat imigrasi Selandia Baru menerima 7.000 pelamar dari Negeri Paman Sam dan 17.000 aplikasi selama sebulan penuh setelahnya.
Sebelumnya, imigrasi Selandia Baru biasanya menerima sekitar 3.000 pernyataan minat tinggal dari warga AS setiap bulannya.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Orang Ingin Pindah ke Selandia Baru Usai Penembakan di Christchurch, Ini Alasannya"
Post a Comment