Liputan6.com, Wellington - Geoff Hopkins bercerita tentang pengalamannya di White Island saat bencana gunung meletus terjadi. Di atas suara mesin perahu, ada keheningan. Tidak ada gemuruh yang menandakan bahwa gunung berapi White Island telah bangun.
Kawah yang baru saja dikelilinginya bersama putrinya, Lilani (22), meletus ketika mereka duduk di sebuah katamaran berjarak berapa ratus meter dari pantai, ia dan penumpang lain berhasil menyaksikan ketika pulau itu menghilang di bawah abu.
"Massa abu bergemuruh berguling-guling menutupi wajah tebing, ke segala arah, dan itu benar-benar menelan pulau itu," kata Hopkins, yang merupakan seorang pendeta berusia 50 tahun, seperti dilansir New York Times, Kamis (12/12/2019).
"Abu itu memotong matahari, menjadi gelap. Anda tidak dapat melihat bahwa ada sebuah pulau di sana. Itu benar-benar tertutup abu."
Hopkins, putrinya, dan pengunjung lain diizinkan untuk pergi ke dekat pulau, ketika ahli geologi telah berulang kali memperingatkan tentang peningkatan aktivitas vulkanik sedang menjadi subjek penyelidikan.
Proses Penyelamatan
Geoff Hopkins menyaksikan dengan penumpang lain ketika katamaran kembali ke pulau itu setelah gunung berapi meletus, dan operator tur membawa perahu karet ke pantai untuk mencari orang-orang yang masih ada di sana.
Awak kembali dengan 23 orang selamat. Mereka semua, katanya, "dibakar secara mengerikan."
Hopkins dan putrinya terlatih sebagai responden P3K, bersama dengan penumpang lain yang berprofesi sebagai dokter, merawat para korban, yang usianya bervariasi mulai dari siswa hingga pensiunan.
Lauren dan Matt Urey, pengantin baru Amerika dari Richmon, bekerja untuk membuat mereka tetap sadar selama 90 menit perjalanan dengan kapal kembali ke daratan.
White Island Tour
White Island Tour, adalah tur yang telah berjalan selama beberapa dekade, di bawah kesepakatan antara beberapa operator dan keluarga yang telah menurunkan kepemilikan tanah selama beberapa generasi.
Mereka berada di bawah yurisdiksi Peraturan Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja (Kegiatan Petualangan) 2016.
White Island Tours, yang bertanggung jawab untuk membawa sebagian besar atau semua orang ke pulau itu pada hari kejadian, adalah penyedia tur yang sudah terdaftar dan disetujui. Lebih dari setahun yang lalu, ia memenangkan penghargaan sebagai salah satu tempat teraman di Selandia Baru untuk bekerja.
Tetapi tidak jelas apakah perusahaan atau pejabat pemerintah melakukan hal yang benar untuk melindungi pengunjung ke lokasi yang cukup jauh itu.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Saksi Mata Saat Gunung di White Island Selandia Baru Meletus"
Post a Comment