Liputan6.com, Jakarta - Indonesianis Merle Calvin Ricklefs meninggal dunia pada usia 76 tahun. Penerima Anugerah Kebudayaan Kategori Perorangan Asing 2016 ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu 29 Desember pukul 10.30 di Melbourne, Australia.
"Saya dapat kabar dari Amelia, salah seorang muridnya, bahwa sejarawan hebat ini meninggai dunia pada pukul 10.30 waktu Melbourne, Australia," ungkap Fachry Ali, Pengamat sosial dan murid MC Ricklefs.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, Merle Calvin Ricklefs adalah seorang ahli sejarah Indonesia. Dedikasi keilmuan dalam hidupnya dicurahkan pada puluhan publikasinya di Indonesia, yang difokuskan pada sejarah Mataram, Kartasura, Yogyakarta, Surakarta, Jawa Tengah.
Buku-bukunya kaya akan data dari beragam literatur, primer dan sekunder, juga wawancara, sensus dan survei. Dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Ricklefs mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian baik internal maupun eksternalnya.
Dengan mendasarkan penelitiannya pada puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku, di balik struktur narasinya, buku ini menjawab pertanyaan bagaimana komunitas-komunitas dari berbagai kepulauan Indonesia, dengan rupa-rupa etnis, bahasa, dan dalam negara-negara kerajaan yang terpisah-pisah, bisa bersatu menjadi sebuah bangsa modern (Katalog Penerbit Serambi, 2008).
Karya Lainnya
Karya lainnya yang fenomenal berjudul Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan penentangnya dari 1930 sampai sekarang. Buku ini mengupas bagaimana masyarakat Muslim Jawa melewati masa sulit sejak awal penyebaran Islam, penjajahan kolonialisme Belanda dan Jepang, periode kemerdekaan, pemerintahan Presiden Sukarno, totalitarianisme Presiden Soeharto, dan demokrasi kontemporer.
Bagaimana masyarakat Muslim Jawa menempuh berbagai perubahan itu, kini menjadi contoh luar biasa dalam hal peningkatan religiositas keislaman. "Sejarah Indonesia dan khususnya sejarah Jawa merupakan sejarah yang sangat penting bagi tingkat dunia. Selain itu, etnis Jawa memainkan peran penting dalam berbagai dinamika Indonesia sejak dari sosial, budaya, agama, ekonomi, dan politik," ujarnya.
Ricklefs menerima gelar PhD dari Cornell University. Dia telah mengajar di Sekolah Studi Oriental dan Afrika, All Souls College, Monash University, Australian National University, University of Singapore, University of Melbourne, dan sejumlah universitas lainnya.
Pada 2003, Pemerintah Australia memberikan kepadanya Centenary Medal atas pelayanan kepada masyarakat Australia dan humaniora dalam studi Indonesia.
"Harapan saya adalah orang Indonesia mengakui bahwa minat saya sebagai orang asing terhadap Indonesia mencerminkan bagaimana Indonesia merupakan negara yang sangat penting di tingkat dunia. Hal ini harus menjadi kebanggaan bagi orang Indonesia. Banyak sekali aspek sejarah yang perlu dikaji, dan pentingnya orang Indonesia untuk terus melihat hal ini, mengkajinya dengan informasi yang baru," kata Ricklefs mengenai harapannya terhadap generasi intelektual muda Indonesia.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesianis Merle Calvin Ricklefs Meninggal Dunia di Australia"
Post a Comment