:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1615361/original/014145900_1496725240-Bekerja2.jpg)
Menurut Jarrod Haar, salah seorang peneliti dari Auckland University of Technology, kunci keberhasilan eksperimen tidak biasa itu adalah komitmen untuk saling memberi masukan di antara para karyawan.
"Mereka diberi kebebasan untuk mendesain ulang berbagai hal," kata Haar.
"Percobaan ini bisa menjadi model untuk tempat kerja lain dan menjadi cara revolusioner untuk bekerja," tambahnya.
Barnes mengatakan, karyawan menjadi lebih produktif, menghabiskan lebih sedikit waktu di media sosial atau aktivitas non-kerja. Seorang karyawan bahkan mengatakan kepada CEO bahwa dia berhenti melihat email dari istrinya tentang pencarian apartemen yang sedang berlangsung selama jam kerja.
"Mengapa saya tidak membayar berdasarkan output?" Kata Barnes. "Mengapa saya membayar berhari-hari di kantor?"
Karyawan menawarkan ide lain untuk mengukur produktivitas, seperti memiliki bendera kecil untuk ditempatkan di meja mereka ketika mereka tidak ingin diganggu.
Percobaan ini sangat signifikan di Selandia Baru, yang memiliki produktivitas tenaga kerja rendah dibandingkan dengan negara lain, menurut Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi.
Barnes telah merekomendasikan kepada dewan perusahaannya bahwa kerja empat hari dalam seminggu akan dibuat permanen, dan mengatakan itu bisa berfungsi sebagai contoh untuk entitas bisnis lain di seluruh dunia.
"Apa yang terjadi adalah Anda mendapatkan tenaga kerja yang termotivasi, bersemangat, terangsang, dan setia," katanya.
"Saya telah membuktikan dengan statistik yang menunjukkan staf saya sangat bangga dengan perusahaan tempat mereka bekerja, dan itu tidak mengada-ada," lanjutnya bangga.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2B1ElDxBagikan Berita Ini
0 Response to "Riset Perusahaan Selandia Baru: Kerja Empat Hari Sepekan Jauh Lebih Produktif"
Post a Comment