Liputan6.com, New York - Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari dan planet terbesar di tata surya. Meski dikatakan sebagai planet, namun kenyataannya Jupiter memiliki sifat yang hampir sama dengan bintang. Sebab atmosfer yang ditemukan di planet tersebut terdiri dari hidrogen dan helium.
Pesawat ruang angkasa NASA yang ditugaskan khusus untuk misi di Jupiter, Juno, beberapa kali menangkap penampakan permukaan planet ini dari jarak dekat. Melalui citra satelit Juno, manusia bisa mengetahui bentuk sesungguhnya dari Jupiter.
Bentuk permukaan Jupiter terlihat menyerupai garis-garis dan pusaran. Ini sesungguhnya adalah awan dingin dan badai yang mengandung amonia dan air. Mega tersebut mengambang di dalam atmosfer Jupiter.
Ada ribuan garis dan pusaran di Jupiter, yang berarti planet ini terdapat banyak angin, namun Great Red Spot adalah badai raksasa yang paling terkenal di seantero Jupiter dan telah berkecamuk selama ratusan tahun. Badai ini bahkan berukuran lebih besar dari Bumi.
Itulah sebabnya, Jupiter dijuluki sebagai planet raksasa gas karena planet ini hanya berupa gas saja yang terikat secara gravitasi. Jadi bila ada manusia yang nekat terjun ke Jupiter dengan parasut dari pesawat antariksa, maka ia tidak akan menemui permukaan solid seperti layaknya di Bumi.
Selain permukaannya yang hanya terdiri dari gas, faktor lain apa lagi yang membuat manusia tidak akan mungkin bisa berjalan di Jupiter? Mengutip situs web NASA, Jumat (28/9/2018), berikut 7 di antaranya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Manusia Tak Pernah Bisa Menapaki Permukaan Jupiter Seperti di Bumi, Ini 7 Penyebabnya"
Post a Comment