Hingga pekan ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 190 orang, mayoritas dengan peluru, tetapi ada pula akibat pemboman.
Berbagai laporan kelompok pemerhati hak, bahwa anak-anak, petugas medis dan wartawan telah ditembak, seringkali ketika mereka berdiri jauh dari pagar. Sedangkan di waktu yang sama, hanya satu tentara Israel ditembak mati.
Kelompok bantuan internasional Doctors Without Borders mengatakan telah merawat lebih dari 2.000 pasien dengan luka tembak, 90 persen di antaranya terkena di bagian bawah kaki, sejak protes dimulai.
Pasien termuda yang dirawat berusia tujuh tahun, kelompok itu mengatakan dalam sebuah email. Hampir setengah dari korban tembakan tersebut mengalami patah tulang, dan beberapa cedera lainnya.
Israel mengatakan tindakannya terfokus untuk mencegah orang memasuki wilayahnya, dan menuduh Hamas menggunakan unjuk rasa untuk melancarkan serangan.
Pada hari Jumat, dikatakan beberapa orang Palestina telah melanggar pagar tetapi segera berbalik arah.
Bank Dunia memperingatkan pada hari Selasa bahwa ekonomi Gaza berada pada risiko "terjun bebas", di mana hal itu mengutip blokade sebagai faktor utama, disusul oleh sanksi ekonomi dari rival politik Hamas, Otoritas Palestina, dan pengurangan tajam dalam bantuan internasional.
Dikatakan bahwa pengangguran sekarang mencapai 50 persen, dan lebih tinggi dari 70 persen di antara pemuda Gaza.
"Kombinasi perang, isolasi, dan persaingan internal telah meninggalkan Gaza dalam keadaan ekonomi yang melumpuhkan, dan memperburuk penderitaan manusia," kata Marina Wes, direktur Bank Dunia untuk kawasan itu.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2IqJPI1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Israel Tembak Mati Warga Sipil Palestina, 7 Orang Tewas Termasuk Anak-Anak"
Post a Comment