Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mengatakan di Sidang Umum PBB pada hari Sabtu, bahwa "pertempuran negaranya melawan terorisme hampir berakhir".
Melu al-Moallem juga bersumpah bahwa pemerintah Suriah akan membebaskan negara itu dari semua pasukan asing "tidak sah".
Dia dengan penuh semangat menyatakan kembali penolakan bahwa Damaskus telah menggunakan senjata kimia selama perang, meskipun penyelidik internasional telah menemukan sebaliknya.
Dikutip dari Time.com pada Minggu (30/9/2018), Menlu al-Moallem meminta semua pengungsi untuk kembali ke rumah, mengatakan bahwa itu adalah prioritas bagi Damaskus.
"Hari ini, situasi di lapangan lebih stabil dan aman, berkat memerangi terorisme," katanya. "Semua kondisi sekarang telah kondusif untuk kembalinya para pengungsi secara sukarela."
Dia berbicara pada saat pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh Rusia dan Iran, telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang dikuasai pemberontak dalam menewaskan lebih dari 400.000 orang, dan mengusir jutaan orang dari rumah mereka.
Serangan militer oleh pasukan Presiden Bashar Assad di Idlib, benteng terakhir kelompok pemberontak, dihindari pekan lalu dalam kesepakatan antara Rusia dan Turki, untuk membentuk zona demiliterisasi di sekitar provinsi itu.
Namun, ada ketidakpastian tentang bagaimana kesepakatan itu akan dilaksanakan, di mana dua kelompok pemberontak telah menolaknya.
Idlib telah menjadi tempat perlindungan relatif bagi orang-orang yang mengungsi akibat kekerasan di bagian lain Suriah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pertempuran skala penuh untuk Idlib dapat melepaskan "mimpi buruk kemanusiaan", yang melampaui penderitaan selama perang.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu Suriah: Pertempuran Melawan Terorisme Hampir Selesai"
Post a Comment