Search

Bukan Lagi Negara Adidaya, 6 Hal Ini Mengancam Amerika Serikat

Di sisi lain, National Defense Strategy Commission memuji langkah pemerintah yang memilih fokus menghadapi Rusia dan China. Namun, komisi memprediksi perang besar selanjutnya bisa pecah terkait isu Taiwan.

Secara de facto Taiwan adalah sebuah negara, namun China menganggapnya sebagai provisi atau wilayahnya yang ingin memisahkan diri.

Para ahli telah lama memperingatkan bahwa perang terkait Taiwan bisa memicu kehancuran yang berkonsekuensi global.

"Ada sejumlah alasan masuk akal untuk mengkhawatirkan terjadinya krisis di Selat Taiwan dalam beberapa tahun ke depan," kata mantan analis CIA, Peter Mattis kepada News.com.au.

Menurutnya, ada sejumlah momentum yang saling berkelindan dalam waktu yang hampir bersamaan. Yakni, Pilpres Taiwan 2020, Pilpres AS 2020, dan Kongres Partai Komunis China 2022 di mana Xi Jinpin diperkirakan akan kembali maju.

"Jika dia (Xi Jinping) benar-benar berniat untuk tetap berkuasa, menjelma menjadi sosok mirip Deng Xiaoping -- Pemimpin Besar -- ia harus meraih sesuatu," tambah Mattis.

Seorang tentara bersembunyi saat latihan militer di Hualien, Taiwan timur, (30/1). Militer Taiwan memulai latihan gabungan dua hari untuk menunjukkan tekadnya untuk mempertahankan diri dari ancaman China. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Berdasarkan bocoran dokumen militer China yang didapatkan Ian Easton, seorang ahli, Taiwan akan paling dirugikan dari pada negara lain, seiring menguatnya China. Dan konflik apapun yang melibatkan Beijing dan Taipei hampir dipastikan akan melibatkan AS.

Ada dua hal yang melatarbelakangi hal ini. Pertama, AS tidak secara resmi mengakui klaim China atas Taiwan.

Tetapi yang lebih spesifik, Gedung Putih secara hukum diwajibkan berdasarkan UU Hubungan Taiwan (Taiwan Relations Act ) untuk memertahankan kemampuan militer AS untuk mempertahankan Formosa melawan kekuatan luar.

"Jika perang pecah antara AS dan China terkait Taiwan, itu akan mengubah jalannya sejarah dan memicu dampak berkelanjutan bagi generasi mendatang," tulis Easton dalam National Interest.

Tak hanya melibatkan dua kekuatan besar, Mattis mengingatkan, konflik semacam itu bisa merembet ke sejumlah penjuru dunia.

"Ini bukan hanya isu AS," kata dia. Akibatnya bisa dirasakan siapapun di kawasan, termasuk semua orang yang bergantung pada perdagangan di Lait China Selatan -- yang mencakup bagian besar dunia."

Sementara itu, Brendan Taylor, Associate Professor di ANU Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, memperingatkan bahwa Taiwan mampu memicu konflik yang belum pernah dilihat sebelumnya di dunia.

Dalam bukunya, The Four Flashpoints: How Asia Goes to War, ia mengingatkan bahwa kemampuan militer AS memertahankan Taiwan sudah mencapat batasnya. Keunggulan AS kemungkinan akan hilang dalam satu dekade ... memungkinkan Beijing untuk menghalangi Negeri Paman Sam untuk masuk ke dalam gelanggang konflik.

Laporan itu muncul ketika Pemerintahan Donald Trump diperkirakan akan memotong anggaran pertahanannya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2DA3gxI

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bukan Lagi Negara Adidaya, 6 Hal Ini Mengancam Amerika Serikat"

Post a Comment

Powered by Blogger.