Search

Utusan PBB Menyambut Baik Ajakan Berakhirnya Konflik Yaman

Liputan6.com, Sanaa - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendukung seruan untuk memulai kembali proses politik dan mengakhiri pertempuran di Yaman.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendorong sebuah gencatan senjata dalam perang proksi Saudi-Iran di negara termiskin di dunia Arab itu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (2/11/2018).

Farhan Haq, wakil juru bicara Sekjen PBB, mengatakan Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths mendesak "semua pihak yang terkait untuk memanfaatkan kesempatan ini" guna mengakhiri permusuhan.

Haq menggambarkan situasi itu sebagai "krisis politik, keamanan dan kemanusiaan." Diperkirakan 10.000 orang telah tewas sejak perang di Yaman dimulai tahun 2015.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat pada Selasa 30 Oktober 2018 waktu setempat, telah memberikan rincian rencana perdamaian yang ditengahi PBB yang ditujukan untuk mengakhiri perang di Yaman.

Sebagai langkah awal, rencana itu akan dimulai dengan ikrar gencatan senjata selama 30 hari, dan dalam kurun waktu tersebut, diselenggarakan dialog damai di Swedia antara pihak yang berkonflik dalam perang Yaman: koalisi Arab Saudi-Uni Emirat dan pemerintahan Yaman yang didukungnya, dengan, kelompok Houthi.

Menteri Pertahanan AS James Mattis menambahkan bahwa Arab Saudi dan sekutu-sekutunya siap untuk sebuah kesepakatan gencatan senjata serta perdamaian. Ia menambahkan bahwa pembicaraan antara Koalisi pimpinan Saudi dan pemberontak Houthi sedang diatur oleh utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, demikian seperti dikutip dari The Guardian.

"Tiga puluh hari dari sekarang, kami ingin melihat semua orang berada di meja perdamaian, melakukan gencatan senjata, melakukan penarikan kembali pasukan dari perbatasan," kata Mattis.

"Itu akan memungkinkan utusan khusus PBB, Martin Griffiths, yang sangat baik, yang tahu apa yang dia lakukan, untuk mengumpulkan mereka di Swedia. Itulah satu-satunya cara kita akan menyelesaikan ini."

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengeluarkan pernyataan sekitar tiga jam kemudian, mengusulkan syarat-syarat spesifik untuk gencatan senjata.

"Saatnya adalah untuk penghentian permusuhan, termasuk serangan misil dan drone dari daerah yang dikuasai Houthi ke Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selanjutnya, serangan udara koalisi harus berhenti di semua daerah berpenduduk di Yaman," kata Pompeo.

"Konsultasi substantif di bawah utusan khusus PBB harus dimulai November ini di negara netral, untuk menerapkan langkah-langkah membangun kepercayaan guna mengatasi isu-isu mendasar dari konflik, demiliterisasi perbatasan, dan memperketat pengaturan penggunaan semua senjata besar di bawah pengawasan internasional," tambah Pompeo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi menyebabkan sedikitnya 17 orang meninggal di kota pelabuhan Hodeida, Yaman. Hingga saat ini, diperkirakan sekitar 10.000 orang telah meninggal dalam konflik yang terjadi di Yaman.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2EZTl6J

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Utusan PBB Menyambut Baik Ajakan Berakhirnya Konflik Yaman"

Post a Comment

Powered by Blogger.