Search

Inovator Muda Ini Bikin Alat Pembersih Limbah Plastik di Samudera Pasifik

Liputan6.com, California - Sebuah perangkat terapung yang dikirim ke pulau sampah yang berputar-putar antara California dan Hawaii belum mampu membersihkan limbah plastik, tetapi inovator muda di belakang proyek ini optimistis perbaikan sedang berlangsung.

Boyan Slat, 24 tahun, yang meluncurkan proyek pembersihan Samudera Pasifik, mengatakan kecepatan perangkat penghalang bertenaga surya ini tidak memungkinkan untuk menahan plastik yang telah ditangkapnya.

"Kadang-kadang sistem itu benar-benar bergerak sedikit lebih lambat dari limbah plastik, yang tentu saja tidak Anda inginkan karena kemudian Anda berpeluang kehilangan plastik itu lagi," kata Slat dalam wawancara dengan The Associated Press, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Kamis (20/12/2018).

Seorang kru teknisi akan ditugaskan untuk memperbaiki perangkat berbentuk U itu selama beberapa minggu ke depan untuk memperluas jangkauannya, sehingga mampu menangkap lebih banyak angin dan gelombang yang dapat membantu perangkat penyapu sampah dari lautan itu melaju lebih cepat.

Sebuah kapal menarik penghalang sepanjang 600 meter pada September lalu dari San Francisco menuju Great Pacific Garbage Patch - sebuah pulau sampah seluas dua kali wilayah Texas, negara bagian terbesar kedua di Amerika Serikat.

"Perangkat tersebut sudah beroperasi di kawasan itu sejak akhir Oktober lalu," kata Boyan Slat.

Tali penghalang limbah plastik yang memiliki layar sebesar 3 meter dibagian bawahnya dimaksudkan untuk bertindak seperti garis pantai, yang menjebak sebagian dari 1,8 triliun potongan plastik yang diperkirakan para ilmuwan berputar-putar di kawasan tersebut, sementara memungkinkan kehidupan laut untuk berenang dengan aman di bawahnya.

Boyan Slat mengatakan dirinya tidak gentar oleh kemunduran ini karena para teknisi berharap dapat membuat perbaikan dalam sistem di perangkat pembersih lautan ini.

"Apa yang kami coba lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya," katanya.

"Jadi, tentu saja kami berharap masih perlu memperbaiki beberapa hal sebelum beroperasi sepenuhnya."

Dilengkapi dengan lampu bertenaga surya, kamera, sensor dan antena satelit, perangkat ini dimaksudkan dapat mengkomunikasikan posisinya setiap saat, memungkinkan kapal pendukung untuk menangkap limbah plastik yang berhasil dikumpulkan alat ini setiap beberapa bulan sekali dan mengangkutnya ke daratan untuk didaur ulang.

Boyan Slat mengatakan dia berharap sudah akan menerima kontainer pengiriman yang dipenuhi oleh jaring ikan, botol plastik, keranjang binatu dan sampah plastik lainnya yang diambil oleh sistem ini sudah dapat kembali ke darat dalam waktu satu tahun.

"Kami telah memberi diri kami waktu setahun setelah peluncuran untuk mendapati sistem ini benar-benar berhasil," katanya.

Simak video pilihan berikut:

Seorang tukang sablon berhasil membuat alat yang mampu mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2GtShJ7

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Inovator Muda Ini Bikin Alat Pembersih Limbah Plastik di Samudera Pasifik"

Post a Comment

Powered by Blogger.