:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2557761/original/058842500_1545978045-Sudan.jpg)
Liputan6.com, Khartoum - Bentrokan antara polisi anti huru hara Sudan dan demonstran dalam aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga roti, dilaporkan membuat 19 orang tewas, termasuk dua personil pasukan keamanan.
"19 orang kehilangan nyawa dalam insiden itu termasuk dua di antaranya dari pasukan keamanan," kata juru bicara pemerintah Boshara Juma via siaran televisi, Kamis 27 Desember 2018.
Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (28/12/2018), Juma menambahkan bahwa tercatat sebanyak 219 orang terluka, di mana sebagian besar disebabkan oleh tembakan gas air mata.
Pihak berwenang Sudan sebelumnya mengatakan bahwa delapan orang telah tewas dalam bentrokan di ibu kota Khartoum, dan beberapa kota lain sejak protes dimulai pada 19 Desember.
Sementara itu, Amnesty International --sebuah organisasi pemerhati HAM global-- telah menempatkan angka kematian pada kerusuhan tersebut sebanytak 37 orang.
Sebelumnya pada hari Kamis, jaringan wartawan Sudan memulai aksi protes keras terhadap kenaikan harga roti, dan beberapa bahan pokok lainnya.
"Kami menyatakan protes selama tiga hari, terhitung mulai dari 27 Desember, untuk menuntut tanggung jawab pemerintah atas kekerasan dalam menyikapi para pengunjuk rasa," kata juru bicara Jaringan Jurnalis Sudan, yang mengadvokasi kebebasan berpendapat.
Aksi protes terbaru itu juga merupakan bentuk kritik atas serangan "biadab" pihak berwenang terhadap kebebasan pers, termasuk penyensoran dan pembredelan izin terbit surat kabar.
Wartawan di Sudan sering mengeluh pelecehan dari pihak berwenang, sehingga negara Afrika Timur itu memiliki peringkat yang mengerikan terkait jaminan kebebasan pers internasional.
Seluruh cetakan surat kabar sering disita karena artikel yang dianggap ofensif oleh Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISS), yang menjadi ujung tombak penindasan terhadap pengunjuk rasa yang tengah berjuang saat ini.
Simak video pilihan berikut:
UNICEF melaporkan lebih dari 200 tentara anak telah berhasil dibebaskan dari Sudan Selatan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerusuhan Semakin Meluas di Sudan, 19 Orang Tewas"
Post a Comment