Jay Noller adalah ahli ilmu tanah dari Oregon State University. Ia memang pernah menghabiskan waktu di Siprus, namun sama sekali tak terlibat dengan kisah Ahmet Cemal Hergune.
Tanaman buah seringkali bergantung pada hewan pemakan buah -- seperti burung, kelelawar, monyet juga beruang -- untuk memakan hasil pokoknya.
Saat hewan-hewan itu buang air besar, termasuk biji yang belum tercerna, tanaman memiliki kesempatan untuk menumbuhkan akar di mana pun hewan itu mengeluarkan kotoran.
"Biji dapat tumbuh dari (kotoran) hewan. Jadi saya membayangkan mereka bisa keluar dari manusia," kata Noller kepada situs sains LiveScience.
Namun, ia menambahkan, biji tak harus berasal dari perut orang yang meninggal namun bisa berasal dari setiap bagian pencernaan mendiang, seperti usus kecil atau usus besar.
Bahkan, biji yang ada di saku orang yang sudah meninggal dunia atau benih yang ada di area pemakaman bisa mendapatkan nutrisi dari jasad manusia yang terurai.
Secara spesifik, jaringan jamur mikroskopis di tanah memecah lemak dan protein dalam organisme yang terurai. Kemudian, dalam hubungan simbiotis mutualisme, jamur memberikan nutrisi ini ke tanaman, untuk dipertukarkan dengan gula sederhana.
Faktanya, informasi benih atau biji bisa tumbuh bersama jasad yang terurai sama sekali tak baru. Misalnya, penduduk asli Amerika Wampanoag mengajarkan bagaimana menyuburkan benih jagung dengan ikan yang diolah jadi semacam tepung, demikian dimuat Plymouth Plantation.
Tak hanya itu, sejumlah peneliti juga menemukan kerangka manusia dari Abad Pertengahan terjerat di akar pohon tua yang tumbang di Irlandia pada 2015.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OfjYbfBagikan Berita Ini
0 Response to "Biji di Dalam Perut Orang yang Sudah Meninggal Bisa Tumbuh Jadi Pohon?"
Post a Comment