Liputan6.com, Bangkok - Polisi Thailand menyerahkan sekitar 100 kilogram (220 pon) ganja sitaan untuk keperluan riset medis, sebab para pejabat sedang berupaya untuk memproduksi obat-obatan berbasis Cannabis sativa.
Ketua Government Pharmaceutical Organization (yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand), Sophon Mekthon, menyampaikan bahwa para ilmuwan memilih mariyuana berkualitas tinggi untuk melakukan penelitian tersebut.
Mereka akan memanfaatkan sejumlah ganja impor dan mengambil beberapa ganja lokal, yang keduanya didapatkan dari polisi.
"Government Pharmaceutical Organization bermaksud untuk menggunakan ganja --tanaman yang tumbuh baik di Thailand-- untuk penelitian medis, mengembangkannya menjadi obat yang mengandung ekstrak mariyuana dan produk farmasi lainnya dengan kualitas standar," kata Sophon dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari VOA, Rabu (26/9/2018).
Selain itu, ia berharap, nantinya obat ekstrak ganja tersebut bisa menggantikan obat-obatan lainnya, yang biasa dijual di apotek atau toko obat, dengan harga terjangkau.
Sophon menjelaskan, kualitas dan jenis ganja sangat bervariasi, sehingga peneliti dapat mengamati terlebih dahulu karakteristik ganja yang paling cocok untuk tujuan pengobatan.
"Sekitar 100 kilogram ganja yang diterima pada hari Selasa dapat menghasilkan sekitar 10 hingga 15 liter (2,6 hingga 4 galon) ekstrak ganja yang terkonsentrasi. Ini bisa digunakan untuk penelitian dan obat," Sophon menjelaskan.
"Kami akan menggunakannya untuk kepentingan medis dan kami akan menjaganya dengan aman, sebab penelitian ini bukan bertujuan untuk rekreasi," tegasnya.
Di Thailand, ganja masih tergolong dalam tanaman ilegal, termasuk penggunaannya pada manusia. Akan tetapi pejabat mengklaim bahwa amandemen hukum baru tentang pelegalan ganja sedang 'dogodok'.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Thailand Menghibahkan 100 Kg Ganja Sitaan Untuk Penelitian Medis"
Post a Comment