Liputan6.com, London - Kepala Eksekutif British Airways, Alex Cruz, mengeluarkan permohonan maaf kepada ratusan pelanggan maskapainya, setelah ada insiden peretasan data para penumpang. Data pribadi para pelanggan yang ada di kartu kredit mereka, dibobol hacker (peretas) dalam rentang waktu 2 minggu.
Demikian seperti dilaporkan oleh VOA Indonesia, Sabtu (8/9/20118).
Insiden tersebut adalah serangan peretasan terburuk terhadap situs web dan aplikasi milik maskapai penerbangan Inggris itu. British Airways --pada hari Rabu-- menemukan bahwa pemesanan tiket yang dilakukan antara 21 Agustus dan 5 September telah disusupi oleh peretas.
"Serangan siber ini sangat canggih dan berbahaya," kata Alex Cruz. Pihaknya pun segera menghubungi para pelanggan setelah mengetahui dampak dari peretasan itu.
Sekitar 380 ribu kartu kredit berada dalam bahaya, menurut laporan British Airways. Hacker berhasil mendapatkan data-data penting yang bisa dimanfaatkan untuk mencuri melalui akun kartu kredit, seperti nama pemilik kartu, alamat rumah dan alamat email, nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, dan pin kartu kredit.
Serangan peretasan itu terjadi 15 bulan sejak maskapai tersebut mengalami kegagalan masif sistem komputer di bandara Heathrow, London, yang mengakibatkan 75 ribu penumpang tertahan saat liburan akhir pekan.
Kata Cruz, British Airways "amat menyesal" dengan gangguan ini, yang jarang sekali terjadi selama lebih dari 20 tahun maskapai itu beroperasi secara online.
Cruz mengatakan, peretas tidak berhasil menembus enkripsi perusahan, namun ia juga tidak menjelaskan bagaimana para penyerang bisa mendapatkan informasi para pelanggan dan kartu kredit mereka.
"Para pelanggan yang mengalami kerugian finansial akan diberi ganti rugi," kata Cruz. Meski demikian, Cruz tidak menyebutkan jenis ganti rugi yang akan diberikan kepada para korban.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Untuk Pertama Kalinya, 380 Ribu Kartu Kredit Pelanggan British Airways Diretas"
Post a Comment