Search

Aparat Bubarkan Paksa Ribuan Massa yang Desak Presiden Sudan Mundur

Liputan6.com, Khartoum - Pasukan keamanan di ibu kota Sudan, Khartoum, telah bergerak untuk mencoba membubarkan ribuan demonstran yang menyerukan agar Presiden Omar al-Bashir mengundurkan diri.

Gas air mata ditembakkan dari mobil berat petugas keamanan ketika massa menduduki Khartoum untuk dua malam berturut-turut.

Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada BBC, dikutip pada Senin (8/4/2019) bahwa beberapa anggota militer turun tangan untuk mencoba mengusir pasukan keamanan, yang mengindikasikan perpecahan di antara pasukan bersenjata Sudan.

Presiden Bashir sejauh ini menolak tuntutan untuk mundur dan justru menyarankan dibentuknya pemerintahan transisi.

Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada Newsday BBC bahwa sejumlah truk pick-up tiba dan mulai menembakkan gas air mata dan peluru tajam pada ribuan pengunjuk rasa.

Dia mengatakan militer pada awalnya netral tetapi kemudian berusaha mengusir pasukan keamanan.

Tidak jelas siapa pasukan keamanan itu tetapi BBC Africa melaporkan bahwa mereka berasal dari badan intelijen nasional Sudan dan milisi negara.

Saksi mata mengatakan, pasukan keamanan kembali untuk serangan kedua dan orang-orang kemudian berlari menuju fasilitas angkatan laut untuk mencari perlindungan dari penembakan berkepanjangan.

Saksi mata lain melaporkan tentang kerumunan yang memaksa para penyerang melarikan diri.

Ada laporan korban yang belum dikonfirmasi dari tempat kejadian.

Seorang warga dari distrik 5 km jauhnya mengatakan kepada wartawan kantor berita asing, gas air mata terasa hingga rumahnya.

Simak video pilihan berikut:

Kondisi Sudan terus memanas, tentara sudah membunuh lima orang demonstran dalam aksi unjuk rasa hari Minggu (7/4) kemarin.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2KhKOyO

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Aparat Bubarkan Paksa Ribuan Massa yang Desak Presiden Sudan Mundur"

Post a Comment

Powered by Blogger.