Liputan6.com, Riyadh - Mantan penasihat Kerajaan Arab Saudi, Saud al-Qahtani, tidak hadir sebagai terdakwa dalam persidangan terkait dengan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Akhir pekan lalu, pengadilan di Arab Saudi dikabarkan menggelar persidangan tertutup terhadap total 11 terdakwa pembunuhan Khashoggi. Namun Saud al-Qahtani tidak ada di antara mereka, beberapa sumber mengatakan kepada kantor berita AFP, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (30/4/2019).
Sementara menurut laporan pejabat, wakil kepala intelijen Ahmed al-Asiri --salah satu pejabat tinggi Saudi lain yang turut menjadi terdakwa-- hadir dalam persidangan akhir pekan lalu.
Dan, hanya al-Asiri, terdakwa dari kalangan pejabat tinggi Saudi yang konsisten muncul dalam lima sidang pengadilan sejak Januari 2019, menurut empat pejabat negara Barat yang mengetahui informasi tersebut.
"Qahtani tidak termasuk di antara 11 terdakwa yang menghadapi persidangan," kata salah satu pejabat Barat mengatakan kepada AFP.
"Apa artinya ketidakhadirannya? Apakah Saudi ingin melindunginya atau mendisiplinkannya secara terpisah? Tidak ada yang tahu."
Jaksa penuntut Saudi telah mengatakan bahwa al-Asiri mengawasi pembunuhan kolumnis the Washington Post di konsulat Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu dan bahwa ia menerima saran dari al-Qahtani --yang kala itu menjabat sebagai penasihat kerajaan bidang media dan komunikasi.
Keduanya juga dikategorikan sebagai bagian dari lingkaran orang-orang terdekat Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Baik al-Qahtani dan al-Asiri secara resmi dipecat usai pembunuhan tersebut.
Mereka kemudian masuk dalam daftar 11 orang yang didakwa oleh jaksa agung Saudi pada November 2018 atas tuduhan keterkaitan dengan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Lima di antaranya bisa menghadapi hukuman mati atas pembunuhan tersebut.
Mereka antara lain: Maher Mutreb, seorang agen intelijen yang sering bepergian dengan putra mahkota pada setiap lawatan ke luar negeri; pakar forensik Salah al-Tubaigy dan Fahad al-Balawi; dan seorang anggota pengawal kerajaan Saudi.
Dizinkan Mendapat Bantuan Hukum
Semua terdakwa diizinkan untuk mendapat bantuan hukum.
Banyak dari para terdakwa membela diri di pengadilan dengan mengatakan bahwa mereka hanya melaksanakan perintah dari al-Asiri, menggambarkan dia sebagai "biang keladi" operasi, menurut para pejabat.
Meski begitu, al-Asiri tidak dihadapkan dengan ancaman hukuman mati.
Hingga saat ini, persidangan Jamal Khashoggi masih bergulir dan belum jelas kapan itu akan berakhir.
Para diplomat dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB; AS, Inggris, Prancis, China, dan Rusia; serta Turki diizinkan hadir sebagai pengamat dari proses hukum yang sepenuhnya dilakukan dalam Bahasa Arab.
Mereka tidak diizinkan membawa juru bahasa dan biasanya dipanggil dalam waktu singkat, kata sumber itu.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2vpUoW3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Orang Dekat Pangeran MBS Absen Sidang Pembunuhan Jamal Khashoggi"
Post a Comment