Lembaga swadaya urusan kesejahteraan anak, Save the Children mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa Topan Kenneth "telah menyebabkan kerusakan besar, merobohkan rumah-rumah dan memusnahkan seluruh komunitas," dan memperingatkan bahwa kondisi saat ini membuat sangat sulit untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
"Kami memiliki ketakutan besar bagi ribuan keluarga yang saat ini berlindung di bawah puing-puing rumah mereka. Mereka sangat membutuhkan makanan, air, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup beberapa hari mendatang," kata Nicholas Finney, pemimpin tim respons Save the Children di Mozambik.
Finney mengatakan bahwa LSM-nya mencoba menjangkau beberapa daerah yang dilanda bencana pada akhir pekan lalu, tetapi tertahan "karena sungai telah menghancurkan tepian mereka dan jalan-jalan di bawah air."
"Penerbangan dan helikopter juga telah ditangguhkan dan ini berarti pendistribusian bantuan kemanusiaan hampir tidak mungkin. Kami mati-matian mencari cara untuk mengirimkan pasokan darurat," kata Finney.
Badan tanggap bencana PBB berjanji untuk menggelontorkan US$ 13 juta untuk memberikan bantuan makanan, tempat tinggal, kesehatan, air dan bantuan sanitasi di Kepulauan Komoro dan Mozambik.
"Dana tersebut akan membantu mengurangi penderitaan orang-orang yang terkena dampak termasuk mengurangi dampak pada ketahanan pangan yang disebabkan oleh perusakan dan hilangnya lahan pertanian, ternak dan perikanan, selain kerusakan dan perusakan rumah," kata Mark Lowcock, koordinator bantuan darurat UNOCHA.
Manajemen bencana alam Mozambik mengatakan pekan lalu bahwa hampir 3.400 rumah hancur dan lebih dari 18.000 diungsikan akibat Topan Kenneth.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2GRUwnMBagikan Berita Ini
0 Response to "Topan Kenneth di Mozambik, Korban Jiwa Bertambah Jadi 38 Orang"
Post a Comment