Terlepas dari jumlah mayat, kedua peneliti telah mengetahui nama dari tiga jenazah dengan melihat batu nisannya, menganalisis tulang dan membaca catatan sejarah.
Ketiga jasad ialah Benjamin Britton, pemilik toko roti dan budak yang meninggal pada 1782 pada usia 78; Israel Morris; dan Sarah Rogers yang berusia 3 tahun, menurut The New York Times.
Sebagian besar peti mati dibuat dari kayu sederhana, meskipun banyak yang memiliki pegangan unik, yang membantu menentukan tanggal penguburan antara 1720-an hingga 1790-an.
Beberapa peti mati ini memiliki beberapa artefak --meskipun di antaranya ada barang-barang berat, seperti gunting, sisir, cincin emas palsu, tembikar yang pecah dan potongan-potongan kain.
Jared Beatrice, asisten profesor antropologi di The College of New Jersey, memimpin upaya identifikasi kerangka untuk menilai setiap tubuh berdasarkan jenis kelamin, usia saat meninggal, perawakan, keturunan, dan tanda-tanda trauma atau penyakit.
Diketahui bahwa kekurangan gizi adalah wabah yang merajalela kala itu. Para ilmuwan menemukan bukti adanya demam kuning, klamidia, TBC dan kusta.
Ilmuwan juga melihat plak pada gigi yang tersisa, yang dapat mengungkapkan apa yang dimakan orang dan dari mana asalnya. Selain itu, mereka menganalisis bakteri atau microbiome di rongga panggul (tempat organ duduk), dan bahkan telah menemukan beberapa otak yang dimumikan.
Analisis lipid (zat lemak yang tidak larut dalam air) ini dapat membantu para ilmuwan menentukan tahun di mana orang-orang ini meninggal.
Selain itu, 15 orang yang tewas mungkin merupakan keturunan Afrika, menurut catatan penguburan, kata para peneliti.
Ketika penelitian berlanjut, Moran dan rekan-rekannya tetap berhubungan dengan First Baptist Church, yang masih ada, meskipun dengan jemaat yang lebih kecil.
Sementara itu, para peneliti hanya memiliki waktu hingga 2023 untuk mempelajari kerangka-kerangka itu, yang kemudian harus dimakamkan kembali dengan hormat di Pemakaman Mount Moriah, tempat pekuburan dipindahkan pada tahun 1860, menurut Philadelphia's Orphans' Court yang mengelola kuburan tanpa tanda.
Moran dan rekan-rekannya berencana untuk mempresentasikan temuan mereka dalam pertemuan tahunan Society for American Archaeology pada minggu depan, dan mengajukan permohonan hibah sehingga lembaga ini dapat mendanai penelitian mereka pada temuan penting tersebut.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2K3LFCTBagikan Berita Ini
0 Response to "Makam Era Kolonial Ditemukan Secara Tak Sengaja di Philadelphia"
Post a Comment