Search

Mendapat Ancaman, Warga Muslim Sri Lanka Berbondong-bondong Mengungsi

Liputan6.com, Kolombo - Ketika pelayat menguburkan jasad korban yang terbunuh oleh serangan bom bunuh diri hari Minggu Paskah di Sri Lanka, ratusan warga muslim melarikan diri dari Negombo di pantai barat negara itu, di mana ketegangan komunal dilaporkan berkobar dalam beberapa hari terakhir.

Setidaknya 359 orang tewas dalam serangkaian ledakan terkoordinasi yang menargetkan gereja dan hotel.

Para pemimpin gereja percaya jumlah korban tewas dari serangan terhadap Gereja St Sebastian di Negombo bisa mencapai sekitar 200 orang, membuat lokasi itu menjadi tempat serangan yang paling mematikan dari enam yang hampir bersamaan melanda Negeri Ceylon pada 21 April 2019 lalu.

Pada Rabu 24 April 2019, ratusan muslim Pakistan meninggalkan Negombo, wilayah multi-etnis sekitar satu jam di utara Kolombo.

Mereka menjejalkan diri ke dalam bus yang diorganisir oleh para pemimpin masyarakat dan polisi, memutuskan pergi karena khawatir akan keselamatan mereka setelah ancaman balas dendam dari penduduk setempat.

"Karena teror bom dan ledakan yang terjadi di sini, orang-orang Sri Lanka setempat telah menyerang rumah-rumah kami," Adnan Ali, seorang muslim Pakistan, mengatakan kepada Reuters ketika ia bersiap untuk naik bus.

"Saat ini kita tidak tahu ke mana kita akan pergi," lanjutnya, seperti dikutip dari NDTV, Kamis  (25/4/2019).

ISIS telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan, namun kendatipun kelompok itu adalah kelompok Sunni, banyak muslim yang melarikan diri dari Negombo adalah anggota komunitas Ahmadiyah.

Mereka sendiri merupakan penyintas konflik komunal di Pakistan, yang telah diburu keluar dari tanah kelahirannya sejak bertahun-tahun lalu setelah komunitas mereka dinyatakan kafir oleh kelompok Sunni lokal.

Dampak dari serangan Minggu 21 April 2019 tampaknya akan membuat mereka kehilangan tempat tinggal sekali lagi.

Farah Jameel, seorang Ahmadi Pakistan di Sri Lanka, mengatakan dia telah terusir dari rumahnya oleh induk semangnya.

"Ia mengatakan, 'pergi dari sini dan pergi ke mana pun Anda ingin pergi, tetapi jangan tinggal di sini'," akunya kepada Reuters.

Farah berkumpul dengan banyak orang lain di masjid Ahmadiyah di Negombo, menunggu bus untuk membawa mereka ke lokasi yang aman.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2IKqvs6

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mendapat Ancaman, Warga Muslim Sri Lanka Berbondong-bondong Mengungsi"

Post a Comment

Powered by Blogger.