Search

Reaktor Nuklir Pertama Arab Saudi yang Hampir Jadi Picu Kekhawatiran Global

Citra satelit tentang situs tersebut, yang pertama kali diterbitkan oleh Bloomberg, muncul di tengah-tengah pergulatan antara pemerintahan Donald Trump dan Kongres AS, mengenai penjualan teknologi nuklir ke Arab Saudi, menyusul kabar pemberian tujuh izin protek terkait oleh kementerian energi setempat.

Menteri luar negeri AS, Mike Pompeo, dan menteri energi, Rick Perry, dicecar dua pertanyaan utama oleh Kongres, yang meminta penjelasan di balik otorisasi tersebut, dan juga mendesak ungkap perusahaan mana yang terlibat.

Sebuah laporan dari komite pengawas DPR AS pada Februari lalu, mengutip bukti bahwa beberapa pejabat senior politik Gedung Putih, telah berulang kali mendorong kesepakatan penjualan reaktor nuklir ke Arab Saudi tanpa pengamanan non-proliferasi.

Menurut laporan tersebut, kampanye ini pada awalnya dipimpin oleh penasehat keamanan nasional pertama Trump, Michael Flynn, yang memiliki hubungan dekat dengan salah satu perusahaan yang mendorong skema terkait, IP3 International.

Tetapi, hal itu baru diupayakan setelah Flynn dipecat, oleh Kushner, Perry dan seorang teman Trump, Tom Barrack.

Arab Saudi bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) pada 1988, tetapi menandatangani perjanjian perlindungan komprehensif dengan IAEA hanya pada 2005.

Pada saat yang sama, Arab Saudi membebaskan diri dari inspeksi rutin, dengan menandatangani "protokol jumlah kecil", dirancang untuk negara-negara dengan jumlah bahan nuklir yang dapat diabaikan.

Riyadh sejauh ini menolak permintaan IAEA untuk membatalkan protokol itu dan menerima kontrol yang lebih ketat.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping https://ift.tt/2uMryyK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Reaktor Nuklir Pertama Arab Saudi yang Hampir Jadi Picu Kekhawatiran Global"

Post a Comment

Powered by Blogger.