Kegemaran berganti-ganti penampilan ternyata tak hanya kerap dilakukan para wanita. Pun demikian dengan kaum pria, misalnya dengan tampilan bulu-bulu rambut yang lebih lebat.
Dengan kemajuan teknologi bedah kedokteran sekarang ini, pasien yang memiliki dana berlebih tinggal mencari dokter bedah yang tepat.
Dikutip dari New York Times, Jumat 2 Oktober 2015, suatu perkumpulan kedokteran nirlaba, International Society of Hair Restoration Surgery mengolah data yang menyebutkan bahwa bedah tanam jenggot di seluruh dunia meningkat dari 1,5 % (2012) menjadi 3,7% (2014) dari total bedah tanam rambut secara keseluruhan. Laris manis!
Transplantasi pada masa lalu memang dapat berdampak buruk. Misalnya dampak pada kulit kepala yang menjadi mirip dengan kepala boneka karena dilakukan dalam rumpun-rumpun yang terdiri dari 15 akar rambut.
Untuk mengatasi hal itu, pasien penerima bedah harus memanjangkan rambutnya guna menyamarkan tampilan yang terganggu. Sementara transplantasi jenggot dahulu juga belum mungkin dilakukan karena dapat membuat wajah pasien seperti kaku dan dingin.
Di masa kini, para ahli bedah kulit kepala maupun wajah hanya menanamkan akar rambut tunggal, bukannya rumpun-rumpun yang terdiri dari 15 akar rambut seperti sebelumnya. Dengan demikian, jenggot yang tumbuh tampak lebih alami, bisa dicukur dan bisa tumbuh kembali selayaknya jenggot biasa.
"Tidak ada yang penasaran. Dulunya saya tidak pernah menjadi pria berjenggot, dan sekarang saya memiliki jenggot. Tidak kentara," kata seorang pasien bernama Jeff (30) yang tinggal di pinggiran kota Toronto.
Bedah plastik Jeff dilakukan oleh Dr. Jamil Asaria di kota Toronto, dengan biaya sekitar Rp 140 juta!
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2IXRwrgBagikan Berita Ini
0 Response to "Benarkah Janggut Pria Lebih Kotor Dibanding Bulu Anjing?"
Post a Comment