Liputan6.com, Aljir - Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika resmi mengundurkan diri setelah berminggu-minggu protes massa, lapor media pemerintah.
Bouteflika, yang telah berkuasa selama 20 tahun, membatalkan rencana untuk mengejar masa jabatan kelima saat kekuatan pihak oposisi kian menguat.
Dikutip dari BBC pada Rabu (3/4/2019), oposisi yang sebagian besar didukung oleh militer Aljazair, telah menyerukan pemimpin berusia 82 tahun itu turun dari jabatannya, mengingat kondisi kesehatan yang kian menurun memicu berbagai halangan terhadap tugas kenegaraannya.
Militer Aljazair menyebut bahwa Bouteflika mengalami stroke sejak enam tahun lalu, dan dalam beberapa bulan terakhir, semakin jarang muncul di hadapan umum.
Sementara itu, tidak lama setelah Bouteflika resmi mengundurkan diri, suara klakson kendaraan yang saling bersahutan terdengar di jalan-jalan ibu kota Aljir, bersamaan dengan ratusan orang yang bersuka cita merayakan momen terkait.
Mereka juga turut mengibarkan bendera nasional Aljazair dan bernyanyi.
Berita pengunduran diri datang dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita nasional Aljazair, APS.
"Presiden republik ini, Abdelaziz Bouteflika, telah secara resmi memberi tahu pemimpin dewan konstitusi mengenai keputusannya untuk mengakhiri mandat sebagai presiden," tulis laporan tersebut.
Ketua majelis tinggi parlemen, Abdelkader Bensalah, diperkirakan akan menjadi presiden sementara selama tiga bulan hingga pemilihan.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Desakan Rakyat Berhasil Akhiri Kekuasaan 20 Tahun Presiden Aljazair"
Post a Comment