Search

Polisi Paris Imbau Warga Bersihkan Abu Bercampur Timbal Efek Kebakaran Notre Dame

Liputan6.com, Paris - Kepolisian kota Paris memberi peringatan kepada sejumlah masyarakat yang tinggal berdekatan dengan Notre Dame untuk berhati-hati pada timbal -- zat yang dihasilkan dari bangunan bersejarah yang terbakar beberapa hari lalu.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (28/4/2019), polisi wilayah itu juga mengimbau masyarakat untuk membersihkan kaca dan rumah mereka dengan handuk basah akibat abu yang berterbangan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, abu dari pembakaran itu mengandung timbal sehingga sangat berbahaya apabila masuk ke dalam saluran pernapasan manusia.

Peneliti menemukan ada kandungan timah dalam abu itu. Polisi menekankan bahwa efek yang dirasakan bukan jangka pendek.

Tetapi efeknya akan terjadi dikemudian hari apabila tidak dilakukan pencegahan yang signifikan.

“Berkenaan dengan peristiwa terbakarnya Notre Dame, kami menyarankan agar warga terutama yang tinggal di sekitar gereja untuk membersihkan rumah mereka dari debu dan abu,” ujar polisi dalam pernyataannya.

Selain rumah warga, polisi juga meminta pihak kebun dan taman di area Notre Dame untuk melakukan hal serupa.

Sementara itu, Juru Kampanye Lingkungan Prancis Robin des Bois menyampaikan bahwa ada sekitar 300 ton timah dari atap dan menara katedral yang hangus oleh api. Bois juga memperkirakan bahwa suhu saat Notre Dame terbakar mencapai 800 derajat Celcius.

“Akibat hal itu katedral telah direduksi menjadi limbah beracun,” ujar asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Bois juga mendesak pihak berwenang untuk mendetoksifikasi puing abu dan air limbah yang dihasilkan dari efek pembakaran tersebut.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2GI8kA1

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Polisi Paris Imbau Warga Bersihkan Abu Bercampur Timbal Efek Kebakaran Notre Dame"

Post a Comment

Powered by Blogger.