Liputan6.com, Tripoli - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan diakhirinya pertempuran yang telah berkecamuk sejak pekan lalu. Konflik yang dimaksud adalah antara pasukan Khalifa Haftar dan tentara Libya. Oposisi pemerintah itu bertujuan untuk menguasai Ibu Kota Tripoli.
"Masih ada waktu untuk menghentikannya. Masih ada waktu untuk gencatan senjata dalam rangka menghentikan permusuhan dan menghindari kemungkinan terburuk," kata Guterres kepada wartawan pada Rabu 10 April 2019 malam waktu setempat, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia pada Kamis (11/4/2019).
Pernyataan diberikan setelah diadakannya pertemuan tertutup dengan Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara selama lebih dari dua jam.
Guterres mengatakan apabila konflik tidak dihentikan, maka dapat memungkinkan adanya pertempuran berdarah yang dramatis di Libya.
"Masih ada waktu untuk mengakui bahwa penyelesaian militer tidak boleh ada. Hanya solusi politik yang bisa diterapkan pada situasi seperti di Libya (saat ini)," katanya.
Sebagaimana diketahui, Guterres telah mengunjungi Libya pada pekan lalu. Hanya beberapa jam setelah ia meninggalkan negara itu, pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar mendesak maju dari posisi mereka di timur ke Tripoli.
Padahal Ibu Kota tengah dikendalikan oleh Dewan Presiden dan Perdana Menteri Fayez al-Serraj yang didukung PBB.
"Jelas seruan saya agar tidak adanya serangan dan agar permusuhan dihentikan tidak didengar," kata sekjen PBB itu. "Namun saya kira jika kita melihat situasi hari ini, jelas situasinya sangat berbahaya, dan kita benar-benar harus menghentikannya."
Pertempuran itu telah membatalkan rencana PBB untuk mengadakan konferensi nasional pada Minggu guna mempersatukan pihak-pihak yang bertikai. PBB pada Selasa mengatakan mereka telah menunda, karena kekerasan membayangi proses politik tersebut.
Adapun pada Rabu, pertempuran terjadi di Libya yang berpusat di pinggiran selatan ibu kota, dengan ribuan warga sipil melarikan diri dari rumah mereka. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan lebih dari 5.800 orang mengungsi pada putaran kekerasan terbaru ini.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2uZJFRWBagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Tengah Konflik Libya"
Post a Comment