Peringatan itu datang ketika diketahui bahwa seorang taipan rempah terkemuka lokal ditahan atas dugaan membantu dua putranya yang berpartisipasi dalam serangan teror itu.
Pihak berwenang di Kolombo mengeluarkan foto-foto sejumlah tersangka, tetapi terpaksa untuk menarik salah satu gambar ketika diketahui bahwa itu adalah seseorang yang tidak ada hubungannya dengan pemboman.
Menambah rasa kebingungan, pemerintah secara signifikan menurunkan rekapitulasi korban tewas, dari 359 menjadi 253.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada CNN bahwa salah satu pembom, Ilham Ahmed Ibrahim, sebelumnya telah ditangkap sebelum teror, namun dibebaskan.
"Ia adalah bomber bunuh diri dari serangan di Grand Cinnamon yang dirilis sebelumnya," kata pejabat itu, merujuk pada salah satu hotel yang diledakkan oleh para penyerang.
Pejabat itu tidak memberikan perincian lebih lanjut, dan CNN tidak dapat menghubungi pejabat pengadilan Sri Lanka pada Kamis malam untuk mengonfirmasi penangkapan.
Salah satu saudara laki-laki Ibrahim, Imsath Ahmed Ibrahim, juga meledakkan dirinya sebagai bagian dari gelombang teror yang terkoordinasi, menurut dua sumber yang mengetahui penyelidikan.
Ayah mereka, Mohamed Yusuf Ibrahim, yang ditahan setelah serangan itu, juga telah ditahan karena diduga membantu dan bersekongkol dengan putra-putranya, kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera kepada CNN.
Mohamed Ibrahim adalah pendiri Ishana Exports yang berbasis di Kolombo, yang menyebut dirinya di situs webnya sebagai "pengekspor rempah-rempah terbesar dari Sri Lanka sejak 2006." Anggota keluarga Ibrahim lainnya yang diketahui polisi juga telah ditahan.
CNN belum dapat menghubungi Mohamed Yusuf Ibrahim atau anggota keluarga lainnya untuk memberikan komentar.
Menambah kekacauan yang sedang terjadi setelah serangan, Menteri Pertahanan Sri Lanka Hemasiri Fernando menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Kamis 25 April 2019, kata penasihat kepresidenan Shiral Lakthilaka.
Pemerintah sebelumnya telah mengakui dan meminta maaf karena gagal menindaklanjuti peringatan yang diterima dari intelijen India sebelum pemboman.
Sementara itu pengacara untuk empat orang yang ditangkap pada Januari di utara Kolombo, atas dugaan kepemilikan bahan peledak, mengatakan bahwa tidak ada yang terlibat dalam serangan hari Minggu.
Ishmail Mohammed Naleem, seorang pengacara untuk kelompok itu, mengatakan kepada bahwa keempatnya masih hidup, dan dugaan awal yang mengatakan bahwa mereka terlibat dalam pemboman hari Minggu Paskah adalah tidak benar.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2GC8WqDBagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Serangan Bom, Sel Tidur Teroris Menghantui Sri Lanka"
Post a Comment