Search

Pemimpin Sinagog Pernah Mengecam Insiden Penembakan di Masjid Selandia Baru

Liputan6.com, Jakarta Seorang rabi (pemuka agama umat Yahudi) yang terluka dalam insiden penembakan sinagog di California, sempat mengutuk penyerangan masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

Yisroel Goldstein tertembak saat memimpin kebaktian di Sinagog Chabad of Poway pada Sabtu, 27 April 2019. Goldstein disebut oleh salah satu jemaatnya tidak meninggalkan sinagog pada saat insiden terjadi, justru ia mencoba menenangkan para jemaat.

Akibat insiden penembakan sinagog tersebut, Goldstein dilaporkan kehilangan dua jari di salah satu tangannya, menurut New York Post.

Pada 15 Maret lalu, saat 50 orang ditembak mati di dua masjid Kota Christchurch Selandia Baru, Goldstein mengutuk serangan melalui sebuah postingan di media sosialnya, mengutip laman Newshub pada Minggu (28/4/2019).

"Dengan apa yang terjadi di Selandia Baru, adalah tugas kita untuk menjelaskan bahwa ini adalah tindakan kejahatan murni," tulis sang pemimpin sinagog di akun Facebook pribadi.

"Setiap manusia diciptakan menurut takdir Tuhan. Kehidupan manusia sangat berharga. Doa dan duka cita kita bersama rakyat Selandia Baru," lanjutnya.

Dewan Yahudi Selandia Baru telah mengeluarkan siaran pers sebagai tindak lanjut insiden penembakan sinagog pada Sabtu yang bertepatan dengan Hari Raya Passover bagi umat Yahudi. Organisasi itu menyerukan kepada orang-orang dari semua agama dan latar belakang untuk bersatu mengakhiri serangan terhadap tempat-tempat ibadah.

"Ini adalah tindakna yang sangat mengganggu terhadap dunia, orang yang beriman tidak dapat berdoa dengan damai tanpa takut akan nyawa mereka," bunyi siaran pers tersebut.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2GPBWwx

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemimpin Sinagog Pernah Mengecam Insiden Penembakan di Masjid Selandia Baru"

Post a Comment

Powered by Blogger.