Search

10-5-2018: Mahathir Mohamad Kembali Jadi PM Malaysia di Usia 92 Tahun

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mahathir Mohamad membuat kejutan di usia pensiun. Ia mencetak kemenangan bersejarah di Pemilu Malaysia 2018. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan 115 kursi parlemen, melebihi ambang batas 112 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Kemenangan Mahathir Mohamad mengakhiri dominasi Barisan Nasional, yang telah memerintah Negeri Jiran selama lebih dari 60 tahun. Itu berarti, mantan anak didiknya, Najib Razak juga harus lengser dari jabatan perdana menteri.

Pada 10 Mei 2018, pria berjuluk 'Little Sukarno' itu dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia. Untuk kali keduanya, di usia 92 tahun. Ia adalah pemimpin tertua di dunia yang terpilih secara demokratis. Mahathir sebelumnya pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun.

"Kami tak akan balas dendam. Yang kami inginkan adalah memulihkan supremasi hukum," kata Mahathir, usai dinyatakan menang, seperti dikutip dari BBC News, Kamis (10/5/2018).

Mahathir Mohamad sebelumnya mengaku, ada dorongan kuat yang membuatnya kembali terjun ke dunia politik. Yakni, ia merasa, Najib Razak sudah kelewatan.

Terutama terkait skandal 1MDB. Uang sebesar US$ 3,5 miliar dolar dicuri dari dana milik negara, dipakai untuk membeli perhiasan mewah, karya seni berharga, pembuatan film Hollywood, juga sejumlah properti mewah dengan harga selangit.

Tak hanya itu, duit rakyat sebesar US$ 731 juta diduga mengalir ke rekening Najib Razak.

Skandal yang dikuak Departemen Kehakiman Amerika Serikat tersebut bikin rakyat Negeri Jiran meradang. Emosi Mahathir pun memuncak hingga ubun-ubun. Ia merasa harus bertindak.

"Hari ini orang-orang menertawakan Malaysia," kata Mahathir dalam sebuah wawancara dengan Koresponden BBC, Karishma Vaswani.

Politikus yang lahir pada 10 Juli 1925 itu merasa, memilih Najib Nazak sebagai anak didik dan membukakannya jalan ke pucuk kepemimpinan Malaysia adalah kesalahan terbesarnya.

Ia merasa harus mengakhirinya.

Setelah dinyatakan sebagai pemenang, pada Kamis 10 Mei 2018, Mahathir mengatakan, pihaknya akan mengatasi semua kekacauan yang terjadi. "Aturan hukum akan sepenuhnya ditegakkan," kata dia. "Dan jika secara hukum dinyatakan bahwa Najib telah melakukan kesalahan, maka dia harus menghadapi konsekuensinya."

Meski kembali berkuasa, Mahathir menyatakan, tak akan lama jadi perdana menteri.

"Saya tak bisa menjabat dalam waktu lama. Paling saya hanya bisa bertahan selama dua tahun," kata Mahathir Mohamad dalam wawancara dengan media Jepang, Mainichi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2LA2GWh

Bagikan Berita Ini

0 Response to "10-5-2018: Mahathir Mohamad Kembali Jadi PM Malaysia di Usia 92 Tahun"

Post a Comment

Powered by Blogger.