Search

Kenang Sang Arsitek, Karyawan Museum Louvre Akan Berkumpul di Piramida Kaca

Kematian sosok di balik salah satu landmark ternama di Paris itu dikonfirmasi pada Kamis 16 Mei 2019 oleh Marc Diamond, juru bicara firma arsitek New York, Pei Cobb Freed & Partners. Salah satu putra Pei, Li Chung Pei, mengatakan kepada The New York Times bahwa ayahnya telah meninggal pada dini hari saat pergantian Rabu malam ke hari Kamis.

BBC yang dikutip Jumat (17/5/2019) melaporkan bahwa penghormatan terakhir untuk I M Pei terus mengalir, mengenang jasanya merancang struktur ikonik di seluruh dunia. Desain pria yang karib disapa Pei itu terkenal karena penekanannya pada geometri presisi, permukaan polos, dan cahaya alami.

Dia bahkan terus bekerja dengan baik hingga usia lanjut, menciptakan salah satu karya agungnya yang paling terkenal - Museum Seni Islam di Doha, Qatar - pada usia 80-an.

Selain piramida kaca di Paris, proyek-proyeknya yang disegani termasuk Hall of Fame dan Museum Rock and Roll di Cleveland, Ohio; Miho Museum of Shigo, Jepang; Pusat Simfoni Morton Meyerson di Dallas, Texas, dan Perpustakaan John F. Kennedy di Boston, Massachusetts.

Seniman Pragmatis Pecinta Arsitektur Islam

Ieoh Ming Pei lahir di Guangzhou, China pada tahun 1917, putra bankir Ieoh Ming Pei datang ke AS pada usia 17 tahun untuk belajar arsitektur, menerima gelar sarjana di bidangnya dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1940.

Dia kemudian mendaftar di Sekolah Pascasarjana Desain Universitas Harvard, di mana dia menerima gelar master di bidang arsitektur pada tahun 1946. Lalu menjadi warga negara AS yang dinaturalisasi pada tahun 1954.

Dia awalnya bekerja sebagai ilmuwan riset untuk pemerintah AS selama Perang Dunia Kedua. Kemudian Pei bekerja sebagai arsitek, mendirikan perusahaannya sendiri pada tahun 1955.

Tercatat sebagai salah satu arsitek paling produktif di abad ke-20, ia telah merancang bangunan kota, hotel, sekolah, dan bangunan lainnya di seluruh Amerika Utara, Asia, dan Eropa.

Gayanya digambarkan sebagai modernis dengan tema-tema cubist, dan dipengaruhi oleh kecintaannya pada arsitektur Islam. Bahan bangunan kesukaannya adalah kaca dan baja, dengan kombinasi beton.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2JLUeRe

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kenang Sang Arsitek, Karyawan Museum Louvre Akan Berkumpul di Piramida Kaca"

Post a Comment

Powered by Blogger.